Aku tahu tiap ketukan jantungmu, laju secepat kijang
Didekatku, pipimu merona lembut secantik langit fajar
Getaran jiwamu mengusik rohku, hatiku berguncang
Tatapan malumu yang lentik, kabarkan rindu mendebar
Aku tahu dan diam, pikirku..mungkin hanya rasa lalu lalang
Hai..Putri Malu jangan tersipu menguncup, tetaplah mekar
Aku setia menunggu embun dari langit, sejukkan padang yang lapang
Putri Malu..daunmu masih hijau muda, tidakkah padang tua jadi tempat yang sukar ?
Bukankah angin bertiup kemana dia mau? Aku tahu dan diam dengan sabar
Di petang kau di doaku, di hati kau ku pandang
Langkah waktu akan menuntun kita, Allah yang berikan pertumbuhan, kasih itu sabar...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H