Mohon tunggu...
Yusuf Yanuar Y.
Yusuf Yanuar Y. Mohon Tunggu... Lainnya - .

...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Warta Gereja | Hati Hamba

4 Juni 2023   16:54 Diperbarui: 4 Juni 2023   17:05 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bacaan : Markus 9:35 (TB)


Ingin menjadi yang paling unggul dari yang lain dalam pekerjaan Tuhan akan membawa kita jatuh dalam kesombongan diri, inilah yang di perebutkan oleh murid-murid Tuhan waktu itu, yaitu ingin menjadi yang paling utama diantara para murid.


Tuhan Yesus mengajarkan bahwa jika ingin menjadi yang terutama diantara para murid maka dia harus menjadi pelayan bagi semua orang, maka jadilah hamba! Tuhan Yesus menjungkir balikkan ego para murid-Nya, sebab seorang hamba tidak akan menjadi tuan bagi hamba lainnya, hamba tidak memiliki kuasa atas dirinya sendiri, hamba tidak harapkan pujian dari tuannya, hamba tidak berhak menuntut upah kerjanya, hamba tidak mendapat hormat, hamba mutlak tunduk kepada sang tuannya, bahkan jika harus mati ditangan tuannya sendiri.

Semangat itulah yang Kristus teladankan bagi gereja-Nya, Tuhan yang Agung penuh Hormat dan Kuasa itu merendahkan diri-Nya, tinggal ditengah-tengah manusia ciptaan-Nya, menjadi hamba bagi manusia durhaka, digantung menjijikkan diatas salib untuk menebus dosa kita dan kebangkitan-Nya dari kematian, kenaikan-Nya ke sorga untuk menyiapkan pujian dan upah bagi hamba-Nya yang taat dan setia. Lantas semangat apa yang mendasari saudara dalam melayani Yesus Kristus ? 

Semangat seorang hamba ? Atau semangat menjadi seorang tuan ? Kerendahan hatimu yang ingin Tuhan lihat, layanilah Tuhan seperti kita menyambut seorang anak kecil yang seolah tidak akan memberi kita imbalan apapun saat kita memeluknya, anak kecil yang malahan harus kita berikan seluruh kasih sayang kita bahkan seluruh hidup kita.

Saudara, jangan pernah berpikir “ah, tanpa aku pelayanan ini pasti tidak akan berjalan”. Camkan, Tuhan Yesus Kristus sanggup membuat batu-batu dijalan untuk memuliakan-melayani Dia ! Jangan sampai sebongkah batu jadi lebih berguna dari kita, dan jika saat ini kita dipercayakan melakukan tugas pelayanan maka kerjakan itu seperti seorang prajurit yang diutus ke medan perang, jangan mundur ! 

Seorang prajurit yang mundur dari panggilan pertempuran karena lapar tidak pantas disebut prajurit ! Setia dan tangguh dalam panggilan hamba, sebab Tuhan sendiri yang memilih dan menyertai saudara, Bapa mu di sorga tidak akan memberimu ular ketika kita meminta roti. Jemaat Tuhan, pertobatan yang sejati pasti akan mendorong kita memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan maka bekerjalah untuk Injil Kristus. Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun