Mohon tunggu...
Yusuf Yanuar Y.
Yusuf Yanuar Y. Mohon Tunggu... Lainnya - .

...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Putri Senja

29 Mei 2023   06:00 Diperbarui: 29 Mei 2023   07:06 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hembusan angin utara meliukkan trembesi muda, tarian senja
Awan barat merona, berdandan hendak sambut malam
Barisan sriti hinggap bersamping-sampingan sesak di dahan akasia kering tua
Lampu jalan desa mulai bingar, bocah-bocah berlarian menuju langgar
Aku masih duduk rapi di bangku rotan, menunggu Putri Senja menyapa
Adzan berkumandang, menggetarkan kaca jendela si Jelita
Kekasihku..Putri Senja, jangan kuatir aku sabar..
Jelitaku..Putri Senja jangan tergesa, urus ibu lebih utama
Ya..ibu yang lunglai sejak tahun lalu sebab stroke
Putri Senja kita akan rawat ibu bersama, jangan berduka
Sekotak martabak aku bawa, untuk lepaskan penatmu
Sepasang telingaku, seikat hatiku aku siapkan untuk kisahmu..Putri Senja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun