Mohon tunggu...
Yusuf Yanuar Y.
Yusuf Yanuar Y. Mohon Tunggu... Lainnya - .

...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Renungan | Jadi Diri Sendiri adalah Penyembahan Berhala

20 Mei 2023   21:55 Diperbarui: 25 Mei 2023   22:09 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matius 19:17

Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."

Sering kita mendengar quotes klise "jadilah dirimu sendiri" menyejukkan dan enak di hati bukan ? Dari quotes itu dibenak kita akan terpikirkan tentang bagaimana penampilan kita, bagaimana cara dandan kita, sikap kita kepada orang lain, gaya bicara kitadan lain sebagainya, yang intinya kita harus menjadi sesuai apa yang kita mau tidak terpengaruh dari gaya hidup orang lain. Manusia memang haus akan pengakuan diri dalam kehidupan sosialnya. Apakah tepat bagi seorang Kristen untuk hidup sesuai dirinya sendiri ?

Kisah yang menarik ketika seorang muda yang kaya raya ini menemui Yesus dan menanyakan tentang perbuatan baik apalagi yang harus dikerjakannya untuk memperoleh hidup kekal. Anak muda ini tidak hanya kaya namun juga memiliki jabatan yang terpandang dalam kehidupan sosialnya (Lukas 18:18) , tidak hanya itu anak muda ini juga seorang yang saleh, ketika Yesus menyebutkan segala hukum taurat yang harus di kerjakan, anak muda ini mengakui telah melakukan semua itu sejak mudanya, Tuhan Yesus pun tidak menyangkal pengakuan dari anak muda ini, betapa salehnya dia bukan ?Kalau jaman sekarang pasti sudah diperebutkan oleh para girls, suami idaman..cie...

" Guru perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal ?" Anak muda ini berpikir seakan dia mampu mendapatkan hidup kekal dari usahanya sendiri, mengandalkan kesalehannya, kekayaannya, jabatannya sampai-sampai dia harus mempertontonkan segala kebaikan dan keunggulan di dalam dirinya di hadapan Tuhan Yesus dan kepada banyak orang yang mengerumuni-Nya. Anak muda ini berusaha menjadi dirinya sendiri, menjadi diri sendiri adalah kesombongan yang sia-sia, sebab kita telah tercemar oleh dosa, apakah perbuatan baik kita sempurna ? Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik.." hanya Satu yang baik yaitu Allah ! 

Di jaman postmodern saat ini banyak anak muda Kristen berusaha untuk menjadi unggul dari yang lain, mengejar kekayaan, punya banyak kegiatan pelayanan, punya jabatan di dalam masyarakat maupun di dalam gereja mereka berusaha keras untuk menjadi diri sendiri, kaya bagi diri sendiri, pelayanan gereja bagi diri sendiri, ingin diakui ditengah-tengah lingkungan tetangga sebagai orang yang hebat. Segala yang dikerjakan berpusat bagi diri sendiri dan tanpa disadari kita telah jatuh dalam penyembahan berhala yaitu menyembah diri kita sendiri.

Kita harus ingat "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." hidup kekal diperolah dari kita mengikut Yesus Kristus serta hidup bagi Tuhan Yesus, sebab Kristus satu-satunya yang dapat memberikan hidup kekal, Kristus lah jalan satu-satunya untuk mendapat hidup kekal dan kita merendahkan diri menyangkal diri membuang segala kesombongan kita lalu belajar hidup dalam bimbingan Tuhan oleh Roh Kudus. Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.(Galatia 2:20)

Maka quotes " jadilah dirimu sendiri" tidak berlaku bagi kita orang Kristen, sebagai  pelayan Kristus kita hidup bukan untuk diri kita sendiri namun kita hidup bagi Tuhan Yesus Kristus, jadilah seperti Tuhan Yesus Kristus!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun