Mohon tunggu...
Yusuf Yanuar Y.
Yusuf Yanuar Y. Mohon Tunggu... Lainnya - .

...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Note | Damai Sejahtera di Tengah Badai

4 November 2022   04:25 Diperbarui: 4 November 2022   07:23 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Kisah Para Rasul 27:20-25)

Ketika angin badai Timur Laut menerjang kapal yang ditumpangi rasul Paulus, menyebabkan kapal tersebut terombang-ambing beberapa hari ditengah laut, penumpang kapal itu ada 276 orang, ada rombongan rasul Paulus, perwira Romawi yaitu Yulius dan prajurit-prajuritnya, para tahanan Romawi lainnya, serta anak buah kapal. 

Mereka dengan berbagai cara berusaha bertahan hidup ditengah badai, dalam kekacauan, keputusasaan itu rasul Paulus memberikan penghiburan bahwa Allah yang dia sembah yang memiliki hidupnya akan menolong mereka dari bencana itu. 

Kasih karunia Allah yang telah diterima Paulus ketika bertemu dengan Kristus memberikan damai sejahtera di dalam hidupnya, meskipun dalam gelora badai yang tak kunjung berhenti, meskipun tidak ada lagi harapan untuk menyelamatkan diri, iman percayanya kepada Kristus memberikan damai sejahtera di dalam hidupnya.

Paulus terus memegang janji Allah yang akan menolong semua orang yang bersama-sama dengan dia di kapal itu. Paulus menanti-nantikan pertolongan Tuhan dengan tabah hati. 

Saudara, tabah hati di sini bukan pasif namun kerja aktif arti tabah hati adalah terus bertekun menguatkan hati dengan bersukacita. Orang yang hidup dalam damai sejahtera selalu memiliki pengharapan kepada Allah yang disertai dengan sukacita dalam menantikan janji Tuhan. Ketika saudara dalam kesesakan tabahkan hatimu, dan terus berharap kepada Tuhan.

Kasih karunia Allah yang diterima oleh setiap orang percaya akan berdampak bagi lingkungan di mana orang beriman itu berada, yaitu ada damai sejahtera. Saudara, damai sejahtera itu bukan hasil usaha dari manusia melainkan pemberian dari Allah melalui kasih karunia-Nya yang dicurahkan oleh Roh Kudus. Usaha manusia untuk mewujudkan damai sejahtera akan sia-sia sebab dosa telah menguasai dunia ini, dan kuasa dosa harus di hancurkan untuk mewujudkan damai sejahtera, dapatkan manusia menghancurkan kuasa dosa ? Hanya Allah yang sanggup melakukannya, Allah telah mengalahkan kuasa dosa itu di dalam dan melalui Tuhan Yesus Kristus. Jadi, iman percaya kepada Kristus menghadirkan damai sejahtera dari Sorga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun