Sebagai seorang Kristen, saya terus belajar dan bertekun untuk mengasihi Allah saya dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dengan segenap akal budi (Matius 22:37; Markus 12:30).Â
Saya hanyalah jemaat awam, bukan seorang terpelajar dengan latar belakang akademis sekuler maupun teologi yang tinggi, namun demikian ada dorongan kuat dari dalam diri untuk lebih mengenal siapa TUHAN yang saya sembah, dengan segala keterbatasan fasilitas literasi, saya terus belajar merendahkan diri di bawah kebenaran firman TUHAN dan percaya bahwa Alkitab adalah firman TUHAN diilhamkan dalam pimpinan Roh Kudus yang ditulis dan dibukukan oleh orang-orang kudusNya secara teratur untuk mengajar dan menuntun manusia kepada Injil yaitu Yesus Kristus (Ulangan 31:9-13; 2 Timotius 3:16; Â Lukas 1:1-4; Yohanes 21:24-25).Â
Bersyukur kepada Tuhan, dengan perkembangan teknologi sekarang ini, akses untuk memperoleh pengajaran dari para hambaNYA yang terbeban untuk mengajarkan ajaran yang sehat  ( Titus 1 : 9-11), yang teguh tunduk kepada otoritas Alkitab dan setia dengan ajaran para rasul dan bapa-bapa gereja bisa saya dapatkan. Namun demikian internet juga tempat yang ganas, kejam, dan mematikan jika tidak bijak untuk memilih konten yang teruji kebenarannya. Banyak pengajar-pengajar sesat yang mengabarkan injil-injil lain (Galatia 1:6-10).
Lalu bagaimana Kristen sejati mengenal Allah yang hidup itu? Apakah satu Allah ? Apakah tiga Allah? Apakah Allah beranak ? Kristen yang memegang teguh ajaran orthodok tidak percaya akan tiga allah, bagi gereja TUHAN, Allah itu Esa-Amin (Markus 12:29; 1Korintus 8:4, 6; 1Timotius 2:5-6; Yakobus 2:19).Â
Allah itu satu secara hakekat dan berkeberadaan dalam tiga Hypostasis atau istilah praktisnya disebut Pribadi, ini bukan berarti sama dengan pribadi manusia sebab Allah itu Roh (2 Korintus 3:17;Yohanes 4:24), tiga Pribadi ilahi itu adalah Bapa dan Anak (yaitu Firman) dan Roh Kudus, yang saling mendiami, yang setara tidak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi, bisa dibedakan dan tidak terpisahkan , Bapa dan Anak saling mengasihi dalam Roh (Yohanes 5:20,26) dari kekal sampai kekal, itulah sebabnya Allah adalah kasih-Amin (1 Yohanes 4:7-21). Dalam diri Allah yang esa berdiam FirmanNYA dan RohNya dari kekal sampai kekal-Amin.
Firman TUHAN inilah yang mengambil rupa manusia dan menjadi sama dengan manusia yang disebut Tuhan Yesus Kristus (Yohanes 1:1-18). Melalui FirmanNYA, Allah menciptakan segala sesuatu, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan (Kolose 1:16). Yesus Kristus adalah Anak Tunggal Bapa, ini bukan berarti Allah beranak. Anak adalah gelar untuk Firman yang diam di dalam Allah, jadi gelar Anak bukan baru mulai muncul saat Yesus Kristus lahir ke dunia sebagai manusia sejati, namun dari kekal Firman adalah Anak Tunggal Allah (Yohanes 1:18; Yohanes 3:16-17; 1 Yohanes 4:9).
Roh Kudus adalah hidup Allah, Allah tanpa Roh hanyalah illah mati. Roh Allah adalah nafas Allah (Ayub 33:4). Roh Kudus disebut juga Roh kebenaran (Yohanes 15:26), Roh Kudus bukan sekedar energi atau kuasa Allah saja, Roh Kudus adalah Pribadi sebab, Roh Kudus memiliki kesadaran dalam diriNya seperti berkata,menyuruh,berduka,berdoa  (Kis 13: 2,4; Efesus 4:30, Roma 8:26).Â
Demikian Roh Kudus berdiam di dalam Bapa, dan keluar dari Bapa (Yohanes 15:26), seperti halnya Firman berdiam di dalam Allah dan keluar dari Allah yang satu itu (Yohanes 8:42). Roh Kebenaran memberikan kita terang untuk dapat mengenal Injil yaitu Yesus Kristus, tanpa Roh Kudus seorangpun tidak dapat mengakui Yesus Kristus adalah Tuhan (1 Korintus 12:3).
Bapa adalah Allah yang satu itu sumber dari segala sesuatu (1 Korintus 8:6), yang tidak terlihat dan tidak terjangkau oleh akal manusia, tidak ada yang seperti Dia (Yesaya 44:7; 2 Samuel 7:22; Yeremia 10:6). Melalui Kristus Yesus kita dapat mengenal Bapa, melalui Roh Kudus kita dapat mengenal Injil Yesus Kristus. Menurut pengajaran yang saya terima dan imani melalui gereja TUHAN, berbicara tentang Allah yang Esa bukan semata tentang jumlah Allah secara numerik, melainkan tentang bagaimana Allah yang hidup itu menyatakan diriNYA kepada manusia (Matius 3:16-17; Matius 28:19).
Disamping menegaskan ke-esaan Allah, Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru telah berbicara tentang pluralitas Pribadi-Nya. Dalam Kejadian 1:1-3, dimana Allah menciptakan dunia dan alam semesta bersama Roh dan FirmanNYA. Kemudian dalam Kejadian 1:26, Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,". Kejadian 3:22, Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi salah satu dari Kita,..".Â
Kejadian 19:24, Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit. Keluaran 34 : 5-6, dimana TUHAN yang bersama Musa berseru kepada TUHAN. Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: " TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih,...".