Mohon tunggu...
Yusuf Yahya
Yusuf Yahya Mohon Tunggu... Freelancer - Orang Biasa yang Lagi Belajar

Saya Muhammad Yusuf. Bagi saya menulis itu menyenangkan dan saya masih belajar tentang hal itu.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Secarik Pesan untuk Kawanku (Pedagang Kecil)

23 Juni 2020   19:00 Diperbarui: 23 Juni 2020   19:04 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Introspeksi Diri (Sumber: dewandakwahaceh.com)

Pandemi memang belum usai, namun kehidupan kita haruslah tetap berjalan. Kita sama-sama memahami bahwa keadaan ini membuat segalanya menjadi tidak pasti. Namun yakinlah, bersama kita bisa melalui hal ini. R.A. Kartini pernah bilang "habis gelap terbitlah terang".

Apa kabarmu kawan? Semoga kesehatan dan kebahagiaan selalu Tuhan curahkan untukmu, begitu juga dengan keluargamu. Kita menyadari bahwa pandemi ini belum usai, proses penanganannya masih berlangsung. Bahkan hingga hari ini masih ada sejumlah kasus yang terdeteksi dan teridentifikasi positif.

Kita pun memahami bahwa pandemi ini membuat segalanya menjadi tidak pasti. Penghasilan pun cenderung tidak sama lagi seperti waktu dulu. Sementara kebutuhan hidup terus menuntut untuk terpenuhi. Belum lagi ada orang-orang yang menggantungkan nasibnya kepada kita. Lantas haruskah kita berhenti?

Kami mengerti, ini tidak mudah. Kita hanyalah pedagang kecil yang cuma bermodalkan tekad dan nekat. Tetapi, mau tidak mau kita harus menghadapi kenyataan ini. Sebab ketika kita melemah, maka akan ada dampak yang ditimbulkan. Tidak hanya bagi perekonomian kita, namun juga bagi orang banyak.

Ingat, walaupun sebatas pedagang kecil, sesungguhnya kita telah ambil posisi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan (SSK) sebagai aktor ekonomi. Jika kita kacau, maka besar kemungkinan stabilitas itu pun akan kacau. 

Oleh karenanya, mari kita cerdas berperilaku, agar stabilitas itu tetap terjaga. Paling tidak apa yang dilakukan dapat membantu kesuksesan BI dengan kebijakan Makroprudensialnya. Lantas apa yang dapat diperbuat di tengah ketidakpastian ini?

1. Introspeksi Diri, Mungkin Ada yang Salah

Ilustrasi Introspeksi Diri (Sumber: dewandakwahaceh.com)
Ilustrasi Introspeksi Diri (Sumber: dewandakwahaceh.com)

Pertama, coba introspeksi diri, barangkali ada yang salah. Hal ini penting, sebab menjadi salah satu faktor mengapa kita berada dalam kondisi seperti ini. Ingat, memperbaiki kualitas diri bukan hanya persoalan sesama, namun juga persoalan kepada Dia. Dia yang memang memiliki hak hakiki untuk mengatur rezeki setiap umat-Nya.

2. Tetap Produksi dan Sesuaikan dengan Kondisi

Kedua, ayo tetap produksi dan sesuaikan dengan kondisi saat ini. Sepi pelanggan? Jangan khawatir, pelanggan itu tetap ada, namun ada hal yang harus diubah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun