Entah sampai kapan keadaan pandemi Covid-19 ini akan berakhir, nyatanya kita sangat sulit untuk memprediksinya. Ilmu dan pengetahuan para ahli permodelan pun kini seolah tak bertaji. Virus ini semakin saja mengalami penyebaran yang makin meluas dengan jumlah kasus yang terus meningkat tak terkendali. Ibarat dalam balapan, Negara-negara terus menerus menciptakan rekor-rekor baru dalam jumlah kasus baru di negaranya masing-masing.
Sejumlah upaya telah dilakukan oleh semua Negara di dunia ternyata tidak mampu menahan laju perkembangan virus corona. Pembatasan kegiatan sosial, jaga jarak, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker, serta anjuran untuk tetap berada di rumah seolah hanya sia-sia belaka. Kebosanan pun kini melanda penduduk bumi. Belum lagi tuntutan ekonomi yang memaksa banyak Negara untuk melonggarkan pembatasan-pembatasan yang telah diberlakukan.
Demikian juga dalam hal penanganan pasien Covid-19 yang sulit dikendalikan. Walau Inggris dan WHO telah mengumumkan penggunaan dexamethasone sebagai obat yang mampu mengurangi angka kematian untuk pasien yang kritis, namun nyatanya pasien meninggal di berbagai Negara tetap tinggi. Total kasus meninggal di dunia pun tetap sekitar 5 ribu orang per hari. Hal ini memberikan gambaran pada kita bahwa ilmu pengetahuan belum mampu mengimbangi kekuatan virus corona.
Berdasarkan data yang ada di worldometer.info, hingga saat ini telah ada lebih dari 9 juta kasus di dunia. Sejak total kasus menginjak angka 1 juta, peningkatan total kasus meningkat tajam. Sehingga dalam beberapa hari saja telah menjadi 2 juta, 3 juta, dan seterusnya hingga kini mendekati 10 juta. Berdasarkan pola pertambahan tersebut, kita bisa melihat bahwa dua hari ke depan, total kasus yang ada di dunia akan mencapai 10 juta orang.
Peningkatan kasus setiap hari terus saja meningkat tajam. Di satu tempat atau Negara mengalami penurunan, muncul banyak tempat atau Negara lain yang kasusnya meningkat tajam. Demikian seterusnya, sehingga secara keseluruhan total kasus tetap meningkat. Dan mungkin saja terjadi, jika semua Negara sudah mengalami penurunan kasus, maka Negara yang lebih awal mengalami penurunan akan mengalami peningkatan baru yang lebih tajam lagi. Demikian seterusnya, ibarat sebuah siklus lingkaran setan.
Apakah ini akan berarti bahwa kita harus hidup selamanya dalam lingkaran virus ini? Yang pasti saat ini belum ahli yang benar-benar mampu membuat vaksin yang akan melumpuhkan virus ini. Mungkinkah hukum alam yang menyatakan bahwa siapa yang kuat yang akan bertahan hidup akan benar-benar berlaku di dunia? Mereka yang sangat berisiko oleh virus corona akan menerima nasib untuk tersingkir dan mereka mereka yang kuat akan terus bergerak dengan tetap menyimpan potensi penyakit dalam dirinya. Hingga saat mereka lemah, mereka pun akan tersingkir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H