Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf
Muhammad Yusuf Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika SMP

Guru Matematika SMP

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terlalu Mudah bagi Virus Corona untuk Membunuh Perokok

22 Mei 2020   23:16 Diperbarui: 22 Mei 2020   23:10 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan sejumlah data yang dianalisis oleh para ahli menunjukkan bahwa perokok lebih beresiko mengalami kematian apabila terpapar virus corona. Hal ini juga diperkuat oleh kenyataan bahwa virus corona menyerang sistim pernapasan, yang menjadi kelemahan utama para perokok. Terutama kesehatan paru-paru yang sudah diketahui menjadi penyebab utama kematian para perokok jauh sebelum virus corona muncul.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perokok lebih banyak yang meninggal setelah terpapar virus corona. Salah satu hasil penelitian tersebut dapat ditunjukkan pada diagram berikut.

Diagram tersebut menggambarkan 47% dari pasien corona yang meninggal adalah perokok aktif. Sementara itu 31% adalah mantan perokok dan hanya 35% yang merupakan pasien bukan prokok.

Mungkin karena itulah, maka corona enggan menyapa para perokok. Terlalu mudah bagi virus corona untuk menghabisi mereka para perokok. Beberapa menunjukkan bahwa sangat sedikit diantara pasien corona yang berasal dari perokok. Seperti data di Inggris yang disajikan pada gambar berikut, dimana hanya ada 4,8% yang berasal dari perokok dan 10% dari mantan perokok. Sedangkan sisanya berasal dari non perokok.

Sumber : The Daily Mail
Sumber : The Daily Mail

Bahkan ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa nikotin pada perokok mampu menangkal perokok dari terpapar virus corona. Gambaran dapat dilihat pada data berikut, dimana China yang 50% penduduknya adalah perokok justru lebih sedikit mengalami kematian karena virus corona. Data lain dari CDC juga menyebutkan hal yang sama.

Sumber : The Daily Mail
Sumber : The Daily Mail

Rupanya virus corona juga mungkin tidak mau kehilangan reputasi sebagai pembunuh nomor satu di dunia saat ini hanya dengan membunuh perokok yang notabene sudah kehilangan sebagian nyawanya. Virus ini hanya mengincar mereka yang sehat, sehingga terkesan sebagai pembunuh ulung. Terlalu mudah baginya untuk membunuh para perokok.

Hal ini seharusnya membuat para perokok untuk tidak bandel melanggar aturan jaga jarak dan tetap berada di rumah. Karena kalau virus ini marah, nyawa anda taruhannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun