Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf
Muhammad Yusuf Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika SMP

Guru Matematika SMP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lonjakan Kasus Baru Virus Corona dan Tagar Indonesia Terserah

22 Mei 2020   00:57 Diperbarui: 22 Mei 2020   00:51 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini ada tambahan 973 kasus baru yang terpapar virus corona di Negara kita, sehingga total anggota masyarakat yang terpapar virus corona menjadi 20.162 orang. Angka kasus baru sebesar 973 tersebut merupakan angka tertinggi sejak virus corona mulai merongrong Negara kita sejak tanggal 2 Maret 2020. Sementara itu, pada hari ini juga tercatat ada 36 orang yang meninggal, sehingga total yang meninggal karena virus corona menjadi 1.278 orang.

Lonjakan kasus baru pada hari ini menggambarkan betapa kita harus bersiap diri untuk menghadapi musibah yang maha dahsyat. Dalam tiga hari terakhir, total kasus baru terus mengalami peningkatan, mulai dari tanggal 19 Mei sebanyak 486 kasus baru lalu esoknya tanggal 20 Mei terdapat 693 kasus baru dan hari ada 973 kasus baru.

Berkaca pada prediksi banyak pihak, seperti dari FK UI, yang memprediksi bahwa puncak pandemic virus corona di Negara kita akan berlangsung pada sekitar bulan Juni, maka lonjakan kasus baru tersebut bisa jadi akan semakin terus meningkat. 

Sementara itu, kita juga bisa melihat perkembangan kasus di beberapa dengan jumlah penduduk yang besar yang juga terus meningkat seperti di Rusia dan Brasil, maka bisa jadi jumlah yang terpapar virus corona di Negara kita bisa melampaui jumlah di Negara asal virus tersebut, yaitu China.

Bersama dengan itu pula, dua hari lalu, di Negara kita dihebohkan dengan adanya tagar Indonesia Terserah yang digaungkan pada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam upaya penanggulangan penyebaran penyakit ini. 

Apakah ini kebetulan atau memang mereka sudah membayangkan dahsyatnya serbuan virus, apapun itu, kondisi ini seharusnya kita sikapi dengan bijak untuk bersabar tetap berada di rumah. Tidak merasa bosan dan lalu seenak kita melanggar ketetapan PSBB yang ditetapkan Pemerintah.

Virus ini tidak dapat ditanggulangi hanya oleh Pemerintah dan tenaga medisnya saja. Justru kitalah yang seharusnya memegang peran paling krusial dalam menanggulanginya. 

Jika kita tetap patuh untuk tetap berada di rumah, maka penyebaran virus ini dapat kita kendalikan seminimal mungkin. Berbagai seruan bahwa kinilah saatnya bagi kita untuk menjadi pahlawan, sejatinya bisa membuat kita benar-benar patuh pada anjuran yang dikeluarkan oleh Pemerintah.

Kita sering mendengar berita yang sangat menyayat hati terkait dengan kondisi di Negara-negara yang sudah lebih dahulu terdampak virus ini. Kita mendengar rumah-rumah sakit di Amerika, Inggris, Italia dan Spanyol yang sudah tidak mampu menampung jumlah pasien yang membludak. 

Kita juga mendengar berita akan banyak mayat-mayat yang bergelimpangan di Negara-negara tersebut karena korban virus corona. Kita juga mendengar berita betapa mayat-mayat itu tidak diurus dengan baik, karena kondisi yang sangat darurat. Seharusnya semua berita-berita itu dapat menghantui kita sehingga membuat kita sadar bahwa apa yang diupayakan Pemerintah harus kita laksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Apa yang sebenarnya yang terjadi dengan kita? Apakah kita sudah kehilangan ingatan? Ataukah memang kita tidak pernah takut akan musibah ini? Ataukah kita menganggap semua ini hanyalah bualan belaka? Sangat sulit dipikirkan secara rasional. Bukti-bukti yang ada di berbagai belahan dunia betapa kejamnya serangan virus ini sudah kita ketahui semua. Dan tidak ada satu pun yang bisa menyangsikan semuanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun