Mohon tunggu...
YusufSenopatiRiyanto
YusufSenopatiRiyanto Mohon Tunggu... Administrasi - Shut Up And Dance With Me...

Keterbukaan sampaikan apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Redenominasi? Singkat Saja

13 Juli 2023   19:20 Diperbarui: 13 Juli 2023   19:33 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemerintah terus mematangkan rencana melakukan redenominasi rupiah. Redenominasi untuk menghilangkan tiga angka nol. Redenominasi apabila tidak hati-hati dapat menimbulkan berbagai hal negatif, diantaranya money illusion ; kondisi situasi keadaan ilusi yang terjadi ketika orang menginterpretasikan perubahan nominal upah atau harga sebagai perubahan nyata. Ilusi uang adalah jebakan yang mudah terjadi. Bahkan ketika orang tahu bahwa telah terjadi inflasi, masyarakat rakyat Indonesia (INA) tidak melakukan respon secara rasional. Padahal telah terjadi hiperinflasi.

Pelajaran Pahit dari Negara yang Gagal Redenominasi.

Penting perlu diperhatikan dalam redenominasi yakni money illusion seperti yang diatas telahdisinggung. Dampak bias psikologis ini memberikan efek bahwa harga barang menjadi lebih murah sebab hilangnya tiga digit angka nol.

Padahal redenominasi kenyataannya tidak demikian. Sebagai contoh jika saat ini harga barang adalah Rp50.000 dan hal tersebut dirasa cukup berat bagi konsumen, namun ketika redenominasi diimplementasikan, maka harga barang menjadi Rp50 sehingga willingness to pay (kerelaan untuk membayar) akan lebih tinggi. Padahal nilai (value) tetap. Tidak ada perubahan.

Dengan kata lain, untuk mendorong perilaku konsumsi yang lebih besar , berpotensi membuat produsen untuk meningkatkan harga ke titik tertinggi hingga batas tolerir konsumen.

Kegagalan redenominasi Ghana dan Korea utara. Negara yang terletak di Afrika Barat ini melakukan redenominasi dan dapat dikatakan gagal karena tingkat inflasinya mengalami peningkatan hingga mencapai lima persen dalam waktu satu tahun pasca redenominasi.
Menjadi salah satu  penyebabnya adalah 70% uang beredar di Ghana ada di luar sistem perbankan. Sedangkan transaksi di Ghana lebih banyak terjadi secara tunai daripada melalui sistem perbankan. Kemudian selanjutnya Korea Utara., Pemerintah Korea Utara pernah juga melakukan redenominasi,  mereka mengubah 100 won menjadi 1 won. Namun realisasi di lapangan jauh panggang dari api.

Di pemberlakukan redenominasi pada tahap awal, banyak warga yang panik karena minimnya sosialisasi. Saat itu, banyak warga yang datang ke bank menggantikan uang lama dengan uang baru, namun stok uang baru malah banyak yang tidak tersedia.

Banyak kalangan menilai, redenominasi mata uang won Korea Utara dilakukan di waktu yang tidak tepat ,  karena pada saat itu mereka tengah dilanda krisis.

 

Bahaya Money Illusion dalam Redenominasi

Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam redenominasi yakni money illusion. Dampak bias psikologis ini memberikan efek bahwa harga barang menjadi lebih murah sebab hilangnya tiga digit angka nol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun