Saat Bulan Puasa Ramadhan. Tubuh kita mengalami distraksi, karena asupan nutrisi yang hanya mengandalakan makan sahur dan makan berbuka. Hal demikian disadari atau tidak mengakibatkan efek domino terhadap rutinitas dan produktifitas kita dalam melakukan seseuatu.
Fakta menunjukkan hampir semua orang merasakan melakukan aktifitas saat menjalankan ibadah puasa terasa lebih berat dibandingkan dengan melakukan aktifitas di luar bulan puasa. Saat bekerja tanpa berpuasa setiap orang dapat beristirahat dengan makan dan minum sesuai kebutuhan untuk memulihkan energinya terutama saat beban rutinitas sangat banyak. Kondisi fisik yang perlahan menurun akan membuat konsentrasi dan kecepatan dalam bekerja menurun yang akhirnya akan mempengaruhi produktivitas kerja apabila berlangsung berlarut-larut.
Untuk menangani masalah ini ada baiknya kita melakukan evaluasi mulai dari pnyebab, strategi dan hal-hal positif yang bisa dilakukan untuk tetap produktif saat Ramadhan
Penyebab
Untuk menyiasati masalah penurunan produktifitas di kala Bulan Suci Ramadhan ada beberapa hal yang perlu dicermati. DImulai dari Penyebab mengapa produktifitas kita begitu rendah di kala menjalani Ibadah Puasa
- Negative Thinking – Menganggap Ibadah Puasa sebagai Beban dan Penghambat.
Kesalahan klasikal Ketika bulan puasa ialah pikiran diri kita yang selalu mencari argumentasi “karena bulan puasa”. Wajar saja jika produktifitas tak sebaik Ketika tidak bulan puasa dikarenakan tidak ada asupan nutrisi tambahan di tengah rutinitas. Dengan argumentasi seperti ini, bagaikan menjudge tubuh agar semakin tidak mampu atau kurang semangat untuk melakukan pekerjaan.
2. No Spirit – Tidak menganggap Bulan Puasa Ramadhan sebagai Bulan Penuh Rahmat dan Hikmah.
Di bulan puasa yang penuh rahmat ini, ada saja orang yang belum menyadarinya dengan ibadah dan pekerjaan yang dilakukan kurang semangat. Tarawihnya biasa aja, malah jarang, tadarusnya enggan dll. Selain itu menjemput rahmat di bulan Ramadhan tidak hanya dalam beribadah saja tetapi juga dalam bekerja, mencari nafkah/menjalani rutinitas.
3. Nutrisi dan Kebugaran fisik – Asupan Nutrisi yang kurang dan kurang Olahraga.
Penyebab yang ketiga adalah adanya kesalahan asupan nutri yang dikonsumsi tubuh dari waktu berbuka sampai sahur. Kesalahan yang umum dilakukan biasanya adalah kurang air putih, terlalu banyak makan yang manis-manis, kurang sayur dan buah-buahan. Selain itu, kurang olahrga juga menjadikan tubuh kurang bugar dan kurang berenergi mengakibatkan tubuh menjadi lesu. Alhasil dalam melakukan rutinitas/pekerjaan juga menjadi cepat Lelah dan mengantuk
4. Gangguan Tidur – Terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Kesalahan klasik lainnya saat bulan Puasa Ramadhan ialah kurang tidur karena begadang atau terlalu banyak tidur.. Tentunya gangguan ini mengakibatkan tubuh menjadi lemas dan pikiran yang kurang focus.
Strategi
Setelah mengetahui beberapa hal yang menjadi akar dari masalah penurunan produktifitas di saat Puasa, barulah kita bisa Menyusun beberapa strategi dan cara mengantisipasinya
- Sadarilah Bulan Puasa Ramadhan itu adalah bagian dari ujian hidup.
Bulan puasa menurut kodratullah sejatinya adalah ujian hidup bagi umat manusia. Tidak hanya ujian untuk memenuhi tuntutan ibadah Puasa Wajib maupun ibadah di bulan Ramadhan lainnya.Namun juga diharapkan mampu berpuasa sambil melaksanakan rutinitas-rutinitas yang ada. Tentunya jika mampu melewati ujian tersebut disertai keikhlasan dan kesabaran, pasti akan mendapatkan pahala berlipat.
2. Positive Thinking – dalam melaksanakan rutinitas dan pekerjaan
Mulailah mereset pikiran, bahwa sejatinya kita adalah manusia yang diberi akal oleh Allah. Manfaatkan akal tersebut bahwa kita bisa berpikir positif menjalankan aktifitas dan pekerjaan ditengah-tengah ibadah Puasa. Yakinkan hati dan pikiran untuk selalu berpikir positif. Dengan pikiran positif, pekerjaan menjadi lebih cepat selesai dikarenakan pikiran yang “dipaksakan” untuk focus.
3. Kerjakan apa yang bisa dikerjakan
Prinsip orang produktif adalah mengerjakan apa yang bisa dikerjakan. Sekalipun ia pengangguran/tidak ada berpenghasilan. Ia akan selalu mencari hal yang bisa ia kerjakan. Entah itu kerja bakti, beres-beres, berkarya, menekuni hobi, atau melakukan pekerjaan lain. Di sisi lain, dengan tidak menunda” pekerjaan, kamu sudah terhindar dari pekerjaan yang menumpuk, pekerjaan jadi terasa cepat selesai dan tentunya membuat jiwa menjadi lebih semangat.
4. Buatlah To Do List 30 hari dan Target Besar di Bulan Ramadhan
Membuat to Do list 30 Hari Ramadhan adalah hal penting. Sehingga membuat hari”mu terarah untuk melakukan rutinitas apa, atau core of the core dari rutinitas di hari tersebut. BUatlah target yang optimis dan realistic disesuaikan dengan rutinitas lain misalnya memasak, merawat adek, mencari bahan buka puasa dan lain lain. Seringnya, kita dalam membuat target tidak memperhatikan rutinitas tersebut dan merasa yakin bahwa kita bisa mencapai target yang dijadwalkan. Nyatanya justru tidak, Ketika Ramadhan selesai barulah merasa kecewa.
Kemudian, buatlah target besar di Bulan Ramadhan tahun ini, buatlah Ramadhan tahun ini menjadi berbeda dengan Ramadhan tahun lalu. Misalnya untuk tahun ini, kamu berdonasi buku-buku bekas ke rumah Yatim, atau tergabung dalam Komunitas Muslim, tergabung dalam Relawan Masjid untuk menangani pencegahan virus Corona, atau skedar membuat sebuah karya untuk diri sendiri. Dengan target itu, Ramadhan mu akan menjadi lebih bermakna karena berhasil melakukan aktifitas yang berbeda dengan Ramadhan sebelumnya. Apalagi jika aktifitas tersebut bermanfaat untuk orang banyak
5. Tentukan Skala Prioritas
Janganlah menjadi orang yang idealis. Tapi jadilah orang yang rasionalis. Tentukan skala prioritas agar targetmu mejadi realistic. Tentunya kamu tidak hidup dengan jadwalmu saja. Ada hal lain yang perlu diurus dan di kerjakan. Kerjakanlah yang penting dan mendesak terlebih dahulu.
6. Melengkapi Kebutuhan Nutrisi
- Lengkapi kebutuhan nutrisi, terutama mengonsumsi 8 gelas air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, dengan prinsip 4-4 atau 5-3 saat berbuka sampai waktu sahur seperti contoh
- Saat berbuka minum 1 - 2 gelas,
- Setelah tarawih 1 gelas + jus buah
- Bangun tidur minum 1 gelas
- Setelah makan sahur minum 1 gelas
- Menjelang imsak minum 1 – 2 gelas
Kemudian, konsumsi sayur mayur terutama yang berkuah seperti sayur sop, sayur lodeh dan jenis sayur lainnya. Sebaiknya hindari makan berbuka puasa yang dibarengi dengan teh manis. Pasalnya teh manis mengandung sutu zat yang dapat menyebabkan terhambatya metabolisme tubuh. Beri jeda waktu tertentu jika ingin minum teh manis.
Mengonsumsi buah setelah tarawih juga baik untuk tubuh. Jika tersedia, konsumsi segelas susu saat sahur karena susu bisa mempercepat proses konversi nutrisi menjadi energi dan menjadikan tubuh tidak cepat Lelah. Jangan lupa kendalikan diri agar tidak terlalu banyak makan-makanan manis. Jika kadar gula dalam tubuh terlalu banyak. Hal yang paling sering dialami adalah tubuh menjadi lemas, apalagi jika jarang melakukan aktifitas sehingga gula menumpuk dalam tubuh.
7. Aktif Berolahrga
Lakukan olahraga setiap hari paling tidak peregangan dan pemanasan. Bisa dilakukan dipagi hari agar tubuh menjadi lebih bugar, lentur dan bersemenagat, maupun di sore hari Ketika ngabuburit untuk melepas penat.
8. Mencari Partner untuk Bisa membuat Ramadhan Lebih bermakna
Carilah partner yang senada dengan kita untuk selalu produktif di Bulan Ramdhan ini, dengan adanya partner. Kita bisa menjadi lebih bersemangat dalam menjalani setiap strategi, dan menjalani rutinitas.
9. Aturlah waktu tidur sebaik mungkin.
Jika setelah sahur tidak punya waktu untuk tidur sebentar, maka tidurlah lebih awal di malam hari. Misalnya paling tidak jam 10 atau jam 11 sudah tidur. Jika terpaksa harus lembur sampai larut malam sampai jam 12. Pastikan aktifitas pada esoknya dimulai lebih siang, misalnya pekerjaan dimulai jam 8 –. Agar kamu bisa mendapat waktu tidur tambahan setelah sahur. Paling tidak 1 jam – 1 jam 30 menit