K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim, lebih dikenal sebagai Gus Baha (lahir 29 September 1970), merupakan penceramah yang berasal dari Rembang. Gus Baha menikah dengan Ning Winda asal Pesantren Sidogiri Pasuruan. Ia dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam seputar al-Qur'an. Ia merupakan salah satu murid dari ulama kharismatik, Kiai Maimun Zubair.
Gus Baha mengaskan bahwa pentingnya sholat bagi setiap umat muslim, meskipun ia masih berbuat maksiat kepada Allah SWT. Dalam ceramahnya, Gus Baha memberikan pemikiran yang sangat luar biasa terhadap anggapan yang keliru bahwa melakukan sholat tetapi masih melakukan dosa.
"Apa artinya sholat kalau masih melakukan kemungkaran? Itu salah besar. Sholat itu wajib. Dengan sholat, Anda sudah mengurangi kemungkaran karena Anda tidak melawan ketentuan Allah Ta'ala, Orang mau sholat artinya dia menstatuskan diri sebagai hamba Allah. Dia teken kontrak, 'Kalau saya ini hamba-Mu ya Allah. Anta Rabbi, wa ana 'abduka. Engkau Tuhanku, dan aku hambamu," ujar Gus Baha, seperti potongan video YouTube @Cahaya_Islamic.
Menurut Gus Baha, meskipun seseorang melakukan kesalahan sholat tetap menjadi bukti bahwa manusia tetap menstatuskan dirinya sebagai hamba Allah SWT. "Soal salah, ya salah saja. Tapi kita ini hamba Allah yang mengakui kalau Allah itu Tuhan kita," ujarnya.
Dapat disimpulkan bahwa manusia adalah tempat salah dan dosa, tetapi hal tersebut tidak menjadi penghalang kita untuk melakukan sholat. Dengan melakukan sholat menunjukan bukti bahwa kita mempunyai kedudukan sebagai hamba-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H