Mohon tunggu...
Yusuf Lauma
Yusuf Lauma Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pekerja lepas

Bekerja lepas bukan ASN berkecimpung di masyarakat pemerhati masalah keluarga dan anak, menyukai sosiologi, dan suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Permata yang Makin Langka dalam Kehidupan

28 Oktober 2024   06:46 Diperbarui: 28 Oktober 2024   07:50 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di tengah era modern yang penuh dengan keterbukaan dan kemudahan berbagi segala sesuatu, ada beberapa akhlak atau sifat yang semakin jarang dimiliki oleh manusia. Bukan karena sifat-sifat ini tak lagi relevan, tetapi karena hidup kita yang semakin sering menampilkan segalanya, bahkan kelemahan, di hadapan orang lain. Padahal, ada nilai-nilai yang seharusnya bisa tetap kita jaga dalam diam, seperti permata yang berkilau di balik keteguhan hati.

Tiga akhlak ini, bila dimiliki dan dipraktikkan dengan tulus, menjadi tanda kekuatan jiwa yang langka. Bukan untuk pencitraan, tetapi untuk melatih diri menjadi lebih kuat, berlapang dada, dan tidak terfokus pada pandangan orang lain. Mari kita refleksikan ketiganya.

1. Menyembunyikan Kemiskinan sampai Orang Lain Mengira Bahwa Kamu Kaya

Kemiskinan adalah hal yang seringkali menjadi beban, bukan hanya secara finansial, tetapi juga secara mental. Namun, ada keindahan dalam menyembunyikan kesulitan ini, bukan untuk berpura-pura, tetapi untuk melatih diri menjadi tegar dan mandiri. Ketika kita mampu menutupi kemiskinan hingga orang lain mengira kita kaya, kita sedang membangun kebiasaan untuk tidak meminta-minta dan bergantung pada simpati orang lain. Ini adalah permata karena kita belajar untuk hidup dengan kesederhanaan tanpa harus mengeluh. Mungkin, mereka yang memiliki akhlak ini adalah mereka yang mampu berterima kasih atas segala kekurangan, sembari terus berusaha memperbaiki diri.

2. Menyembunyikan Kemarahan sampai Orang Lain Mengira Bahwa Kamu Ridha

Mengendalikan kemarahan adalah sebuah ujian besar, terutama di saat hati kita sangat terguncang atau tersakiti. Namun, jika kita mampu menyembunyikan kemarahan hingga orang lain mengira kita ridha, itu adalah tanda kekuatan batin yang luar biasa. Kemarahan memang sifat alami manusia, tetapi membiarkannya menguasai kita hanya akan merusak diri dan hubungan kita dengan orang lain. Dengan belajar menahan kemarahan, kita tidak hanya menjaga kehormatan diri, tetapi juga berusaha menghormati orang lain. Sifat ini adalah permata, karena tidak semua orang mampu tetap terlihat tenang di saat hatinya bergemuruh.

3. Menyembunyikan Kesulitan sampai Orang Lain Mengira Bahwa Kamu Menikmati Kenyamanan

Menghadapi kesulitan hidup sudah cukup berat tanpa harus membaginya dengan dunia. Namun, ada nilai yang indah dalam menyembunyikan kesulitan sampai orang lain mengira bahwa kita sedang menikmati kenyamanan. Bukan berarti membohongi diri sendiri atau menutupi masalah, tetapi lebih kepada kemampuan untuk tetap bersikap positif dan tegar. Ketika kita berhasil menyembunyikan kesulitan, kita mengajarkan pada diri kita sendiri untuk terus berusaha dan berjuang dengan penuh ketulusan. Inilah salah satu permata paling langka, karena di dunia yang semakin sering menyorot segala hal, sifat ini membutuhkan kekuatan luar biasa.

Penutup: Mencari Permata dalam Diri Sendiri

Tiga akhlak ini --- menyembunyikan kemiskinan, menahan kemarahan, dan menyembunyikan kesulitan --- adalah tiga permata yang semakin langka dalam kehidupan modern. Mungkin, kita perlu bertanya pada diri sendiri, sejauh mana kita sudah melatih diri untuk menjadi seperti ini? Akhlak-akhlak ini bukanlah untuk membatasi diri dari kejujuran, tetapi untuk melatih kekuatan batin yang tidak bergantung pada pengakuan orang lain.

Di saat media sosial mendorong kita untuk selalu terbuka, apakah kita masih punya tempat untuk menjaga beberapa hal dalam hati kita? Mungkin inilah saatnya kembali menggali permata dalam diri, untuk menjadikannya kekuatan yang tidak mudah terlihat, namun sangat bernilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun