Mohon tunggu...
Yusuf Lauma
Yusuf Lauma Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pekerja lepas

Bekerja lepas bukan ASN berkecimpung di masyarakat pemerhati masalah keluarga dan anak, menyukai sosiologi, dan suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Syuhada Jasad Mereka Terjaga

22 Maret 2024   00:39 Diperbarui: 22 Maret 2024   00:41 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kisah Syekh Abdul Rahman bin Faris rahimahullah tahun 1359 Hijriyah.*

Syekh Hamoud Al-Tuwaijri - rahimahullah- berkata: "Di antara kisah yang diceritakan oleh Syekh Abdul Rahman bin Faris bin Abdul Aziz Al-Faris, yang berasal dari penduduk kota Riyadh, Pada tahun 1359 Hijriyah, sebuah banjir dahsyat melanda Wadi Hanifa. Banjir tersebut menggusur sebagian tanah di dekat makam para sahabat yang gugur pada pertempuran Yamama pada tahun 11 Hijriyah. Akibatnya, salah satu makam terbuka dan memperlihatkan jasad yang terkubur di dalamnya.

Mendengar kabar tersebut, Syekh Abdul Rahman segera merespons meskipun sedang berada di wilayah lain. Dia tiba di lokasi dengan cepat, namun kuburan itu terletak di sisi lereng yang hanya bisa dijangkau dengan tangga. Tanpa ragu, dia segera membuat tangga dari kayu untuk mencapai kuburan tersebut.

Setelah berhasil mencapai kuburan, apa yang ditemuinya membuatnya tercengang. Mayat di dalam kubur terlihat seperti sedang tidur. Dia dibalut dengan kain kafan putih dan terikat dengan tali dari daun palem. Wajahnya, matanya, giginya, dan bahkan kakinya terlihat dengan jelas. Dan yang lebih mengejutkan, ada serat panjang yang menjulur keluar dari kepala mayat tersebut.

Dengan penuh kehati-hatian, Syekh Abdul Rahman mengambil serat tersebut dan memasukkannya kembali ke dalam kain kafan. Dia kemudian meletakkan tangannya di atas wajah mayat tersebut, seolah-olah sedang meletakkannya di atas kepala seseorang yang sedang tertidur.

Ketika penduduk sekitar mengetahui kejadian tersebut, mereka datang untuk melihat dengan mata kepala sendiri.

Imam Al-Jubailah dan kepala komite amar ma'ruf nahi munkar mereka pergi ke Syekh Muhammad bin Ibrahim Al Al-Sheikh dan memberitahunya tentang kejadian tersebut. Syekh Muhammad memerintahkan mereka untuk membawa beberapa orang dan peti mati, dan menguburkan mayat tersebut di malam hari di antara makam lainnya, kemudian menutup kuburannya agar tidak menimbulkan gempar / fitnah di kalangan masyarakat.

Syekh Hamoud menambahkan bahwa tidak diragukan lagi mayat tersebut adalah seorang syuhada, mungkin dari kalangan sahabat yang terlibat dalam pertempuran melawan pengikut Musailamah. Karena masyarakat di situ telah mengenal bahwa kuburan-kuburan di komplek tersebut adalah milik para sahabat yg gugur memerangi nabi palsu Musailamah Al Kadzab.

Sudah 1348 tahun berlalu sejak Pertempuran Yamama hingga munculnya mayat tersebut. Namun begitu syuhada tersebut tetap dalam keadaan yang sama, tanpa mengalami perubahan pada kain kafannya atau tali yang mengikatnya. Ini adalah pelajaran bagi orang-orang beriman.

*Sumber: "Kisah-Kisah Hikmah, Pelajaran, dan Nasihat" oleh Syekh Hamoud Al-Tuwaijri, halaman 112

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun