Jangan sekedar jadi orang baik namun jadilah Muslih yg memperbaiki keadaan.
Orang-orang cenderung menyukai orang-orang yang baik, namun mereka akan membenci orang-orang yang berusaha memperbaiki keadaan. Sebagai contoh, suku Quraisy mencintai Nabi Muhammad sebelum dia diutus sebagai nabi karena dia adalah orang yang baik. Namun setelah misi kenabian diberikan kepadanya dan dia menjadi seorang reformis yang memperbaiki keadaan, mereka menyebutnya tukang sihir, pendusta, dan gila.
Alasannya adalah bahwa seorang reformis sering menjadi batu sandung besar bagi keinginan hawa nafsu orang-orang yang ingin diselamatkan nya
Seorang reformis lebih dicintai Allah seribukali lipat dari pada sekedar orang baik.
Karena Ulama menyatakan bahwa satu reformis yang mengubah dan melindungi nasib suatu umat, sedangkan orang baik hanya peduli dengan kebaikan dirinya mereka sendiri.
Allah berfirman "Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, selama penduduknya terdapat orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. Hud: 117).Â
Ini menunjukkan pentingnya perbaikan atau reformasi dalam Islam dibandingkan dengan hanya menjadi orang baik.Â
Adaptasi dari twit Syaikh DR. Abdullatif bin Abdul Aziz alu Syaikh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H