KITA terpesona. Kita terpukau. Kita terkesima. Kita terhibur. Kita emosi. Kita sedih. Kita marah. Kita kecewa.
Kita semua adalah yang sampai saat ini sudah menonton pertandingan sepak bola Piala Dunia 2022 Qatar di layar TV, Laptop, Tablet dan HP.
Betapa indah gambarnya. Betapa jernih videonya. Betapa dramatis penyajiannya. Seolah kita dekat dengan para pemain. Seolah kita ikut hadir di stadion, menonton pertandingannya secara langsung.
"Makin ke sini, menonton pertandingan sepak bola seperti menonton cerita dalam film dan pementasan. Alur setiap penyajian gambarnya bercerita," kata teman penulis yang gila bola. Berikut adalah sekelumit rahasia produksi siarannya.Â
ADA sebuah profesi yang seru dan menyenangkan di balik layar industri siaran televisi. Nama profesi itu adalah Program Director (PD).
Dikatakan profesi karena menjadi PD butuh keahlian, pelatihan, pendidikan dan pengalaman. Tidak sembarang orang ujug-ujug ingin dan bisa jadi PD. Perlu punya passion sepak bola, mengerti aspek produksi broadcast televisi, paham karakter kamera dan editing video, dan punya kesempatan berlatih dan belajar. Prosesnya pun berbilang tahun.
Dari sebutan namanya, jika diartikan secara letterlijk apa adanya, jelas PD yang ditulis dalam bahasa Inggris adalah Pengarah Program. Sutradara Program.
Tugas PD, banyak juga yang menyebutnya cuma Director saja, sebenarnya tak ubahnya dengan tugas sutradara film dan panggung pementasan. Men-direct, menyutradarai dan mengarahkan jalannya sebuah produksi program, pementasan atau acara.
Antara Director film, Director panggung pementasan dan program TV, masing-masing punya karakteristik tingkat kesulitan kerja yang berbeda satu sama lain. Mengingat tipikal media dan hasil tontonannya punya kekhasan masing-masing. Ini butuh ulasan tersendiri.
Sebagai seorang Director produksi program, setiap aspek produksi acara harus ikut apa katanya. Harus sesuai arahannya. Orang atau talent yang ada harus manut pada Director-nya. Alat yang digunakan pun harus sesuai dengan apa yang diinginkannya.