Mohon tunggu...
Yusuf Hanafi
Yusuf Hanafi Mohon Tunggu... profesional -

Menceritakan Berita dibalik Berita...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Import Beras 1 Juta Ton/tahun dan Konsolidasi Dana Pilpres

21 September 2012   04:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:05 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Statemen Menteri pertanian bahwa pemerintah menargetkan 1 juta ton untuk mengamankan cadangan beras lebih sebagai cara untuk menutupi agenda sebenarnya. Statemen tersebut berdasarkan pidato presiden yang menekankan agar ada cadangan sebesar 1.5 juta ton, dan kemudian diperkuat oleh hatta rajasa agar terdapat 2 juta ton cadangan beras.

Ada apa dibalik 3 statemen menteri tersebut? Atau ada apa dibalik 3 partai tersebut? Kenapa kita harus menghubungkan statemen sebagai menteri dan hubungannya dengan partai?

Import beras merupakan hal yang bodoh, tolol dan mengada-ada. Alasan bulog mengimpor beras karena HPP beras/gabah tinggi sehingga bulog tidak bisa membeli beras dari petani. Kenapa setolol itu? Memang yang buat aturan siapa? Kenapa ngga aturannya saja yang dirubah sehingga petani kita bisa menjual ke bulog. Kenapa malah import menjadi solusinya?

Ada apa dibalik import? Import beras adalah sesuatu yang menguntungkan buat pedagang dan elit polit. Diduga kuat ada kerjasama yang harmonis di antara keduanya. Tak dapat dipungkiri bahwa terdapat selisih harga yang bisa menjadi titipan para menteri yang mewakili partai tersebut.

Anggap saja jika titipan itu 500 rupiah, dari import beras sebanyak 1 juta ton dalam 1 tahun, maka ada sekitar 500 Milyar yang bisa dinikmati oleh politisi/tahun. Untuk apa uang itu? Kita tahu politik kita sangat mahal, sebentar lagi pilpres dan  pileg sehingga dana itu sangat diperlukan. Jika dikumpulkan 2 tahun ke depan, maka ada bonus sebesar 1 Trilyun dari import 2 juta ton selama 2 tahun. Wow.

Jika ditelusuri statemen di atas, 1 juta ton menurut pesan menteri pertanian, 1.5 juta ton menurut pesan presiden dan 2 juta ton menurut pesan hatta rajasa. Apakah berarti masing-masing dapat 1 Trilyun dari import beras untuk 2 tahun ke depan?

Untung di politisi dan pedagang, gimana petani?

Kebijakan tersebut menyebabkan petani semakin terpuruk, terjadi konsolidasi tanah oleh petani kaya, dan kemiskinan semakin bertambah. Maka saran saya kepada presiden, menteri, partai dan lain-lain: saya mohon dengan sangat, import lah segala jenis barang, juallah semua asset Negara, jadikanlah rakyat indonesia menjadi budak di luar negeri, biarkan kami miskin, biarkan kami mati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun