Mohon tunggu...
Yusuf Cahyono
Yusuf Cahyono Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis danembaca

.Hidup Harus Berkontribusi...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serabi

9 Oktober 2021   06:01 Diperbarui: 9 Oktober 2021   06:23 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tungku api
Di sela tangan crkatan
Menuang adonan
Lumer berlimpah oroma
Kue bulat pipih
Cembung di tengahnya
Empuk menggoda

Ibu tua yang setia
Melantunkan hidup
Di jalanan
Di sela deru knalpot
Memajang kuliner nusantara
Menjemput receh
Mendamba harap

Serabi...
Kau penuh cerita
Di kota itu
Kutenukan cinta
Sekaligus. Nestapa
Usai beranjak dari sana
Berakhir juga ikatannya

Jika melihatmu
Menyentuhmh
Dan mengecapmu
Aku serasa kembali
Tertahan di hatimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun