Mohon tunggu...
Yusuf CeKa
Yusuf CeKa Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Citizen Journalist

Ghost writer, blogger, trainer, dan web developer pada wiraidenesia.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

38 KUB di Gunung Kidul Terima Bantuan Peralatan Produksi

8 Januari 2016   23:55 Diperbarui: 9 Januari 2016   00:32 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebanyak 21 jenis peralatan produksi bantuan dari Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah (Ditjen IKM) Kementerian Perindustrian diserahkan kepada 38 kelompok usaha bersama (KUB) di Gunung Kidul. Penyerahan bantuan ini merupakan realisasi dari proposal yang diajukan para pelaku industri kecil menengah itu dengan persetujuan dari kepala desa dan camat serta diketahui dinas setempat.

[caption caption="Mursupriyani Ambar (berkerudung kanan) bersama anggota KUB dan peralatan usaha bantuan Kementerian Perindustrian"][/caption]

"Produk dan kualitas IKM Gunung Kidul diharapkan dapat semakin meningkat setelah mendapat bantuan peralatan produksi ini. Terutama dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) produk pelaku IKM kita mampu bersaing dan dapat diterima konsumen dalam era pasar bebas ASEAN ini,” kata anggota Komisi DPR RI H. Ambar Tjahyono SE MM seperti disampaikan Mursupriyani Ambar saat memberikan sambutan.

Penyerahan Bantuan Peralatan Usaha dari Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah (Ditjen IKM) Kementerian Perindustrian yang diadakan di sebuah rumah makan di Wonosari, Kamis (7 Januari 2016). Turut hadir pada acara itu Kepala Disperindagkop dan ESDM Kabupaten Gunung Kidul, Hidayat dan tak kurang 250 pelaku IKM yang tergabung dalma berbagai KUB.

Beberapa jenis peralatran usaha yang diserahkan itu diantaranya alat mesin pertukangan untuk kerajinan kayu, mixer roti dan bakso untuk pengolahan makanan, mesin pencacah sampah, serta mesin jahit dan obras. Sebelumnya, para pelaku IKM penerima bantuan itu juga telah memperoleh pembekalan melalui pelatihan yang dilaksanakan selama 5 hari di Yogyakarta.

Dikatakan Ambar Tjahyono, masuknya berbagai produk dari berbagai negara ASEAN ke dalam negeri di era MEA merupakan tantangan nyata pelaku IKM yang harus disikapi dengan bijak. Langkah penting yang harus dilakukan UKM bukanlah kesadaran terhadap tantangan yang ada namun justru pada bagaimana mengubah paradigma.

[caption caption="Mursupriyani Ambar (berkerudung) Saat Menyerahkan Bantuan kepada Seorang Anggota KUB Gunung Kidul"]

[/caption]

“Perubahan paradigma ini tidak hanya menyangkut kesadaran terhadap tantangan yang ada namun juga harus diikuti tindakan nyata (action) untuk meningkatkan kualitas usaha dan produknya dalam menangkap peluang yang ada. Ini juga penting agar potensi lokal yang ada tidak malah diambil dan dimanfaatkan oleh pengusaha asing,” tegas anggota legislatif dari Fraksi Demokrat ini.

Pada kesempatan itu Ambar Tjahyono mengharapkan agar bantuan peralatan ini dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan baik dan seoptimal mungkin untuk kemajuan usaha pelaku UKM dan bukan untuk dipinjamkan atau malah dibisniskan lagi.

[caption caption="Kepala Disperindagkop dan ESDM Gunung Kidul Menyerahkan Bantuan kepada Seorang Anggota KUB Gunung Kidul"]

[/caption]

Sementara itu Kepala Disperindagkop dan ESDM Kabupaten Gunung Kidul Hidayat mengajak para pelaku IKM untuk lebih kreatif dalam menghasilkan produk agar bisa bersaing dengan produk impor. Pihaknya juga menyatakan membuka pintu lebar-lebar buat pelaku usah kecil yang membutuhkan bantuan atau pendampingan untuk meningkatkan kualitas usahanya. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun