Mohon tunggu...
Yusuf BS
Yusuf BS Mohon Tunggu... -

Ayo pantau pelayanan publik di lingkungan kita

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dari Festival Jurnalis warga 2014 - Surabaya Membangun keterbukaan informasi public lewat jurnalis warga

23 Oktober 2014   06:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:02 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kata Jurnalis wargaatau dalam bahasa Inggris disebut dengan Citizen journalism diartikan sebagai peran serta aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam penyampaian informasi dan berita kegiatan yang terdiri dari pengamatan/pengumpulan, analisis dan membuat berita. Awal kemunculan dari jurnalisme warga di Indonesia diyakini pada saat Tsunami Aceh tahun 2004 silam, dimana salah seorang warga aceh mengirimkan berita seputar kejadian tersebut di Metro TV.

Jurnalisme warga (JW) adalah salah satu upaya perbaikan penyampaian informasi publik dengan membangun keterbukaan dan mendorong keaktifan Pemda untuk memberikan informasi. Sehingga memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi di daerahnya. Peran jurnalisme warga secara tidak langsung dinilai turut membantu pemerintah dalam menyampaikan informasi yang perlu diperbaiki segera oleh pemerintah setempat. Yang menjadi dasar utama adanya jurnalisme warga ialah jenuhnya masyarakat terhadap media mainstream yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar informasi mereka sebagai masyarakat seperti informasi seputar lingkungan mereka sendiri. Atas dasar itulah yang membuat para JW menggunakan berbagai media untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka. Seperti mengirimkan berita lewat media cetak, jejaring social (facebook dan tweeter), blog, atau menyampaikan lewat radio komunitas. Jika demikian, maka yang menjadi syarat tunggal jurnalisme warga ialah informasi atau sejenisnya yang dilaporkan oleh warga, baik dalam bentuk foto , video, audio ataupun tulisan.

Pada banyak kasus yang terjadi, jurnalis warga telah banyak berkontribusi dalam mendorong upaya-upaya perbaikan khususnya yang berkaitan dengan pelayanan publik yang belum terakomodir di media mainstream ataupun mengangkat informasi-informasi penting dari lapangan terkaid upaya-upaya advokasi yang sedang terjadi. Seringkali pula jurnalisme warga disebut sebagai jurnalisme partisipatif. karena kegiatan jurnalistik macam ini bersifat sukarela dan sangat independen.

Festival Jurnalis warga yang dilaksanakan di Universitas Airlangga Surabaya tanggal 18-19 Oktober 2014 dengan tema “ Bisingkan Suara Kita Rek!, Untuk Perbaikan Pelayanan Publik” diikuti oleh lima Propinsi yaitu Sulsel, Kalbar, Papua, Aceh, Jatim yang sekaligus sebagai tuan rumah. Kelima Propinsi tersebut merupakan propinsi yang menjadi program pendampingan KINERJA-USAID sejak tahun 2011 hingga sekarang. Program pendampingan KINERJA-USAID yang meliputi kesehatan, pendidikan dan perbaikan iklim usaha hingga saat ini telah banyak berperan dalam mendorong perbaikan pelayanan public dari lima propinsi tersebut. Acara tersebut meliputi (1) Talkshow dan diskusi (2) Workshop (3) Pameran (4) Mini lokakarya. Ini adalah festival jurnalis warga tahunan yang ke-2 setelah tahun lalu diadakan di Kota Makassar, Sulsel tahun 2013.

Elke Rapp selaku Chief of Party KINERJA - USAIDmengucapkan banyak terima kasih kepada para jurnalis warga yang telah proaktif mendorong pemerintah daerah dalam perbaikan layanan public melalui pemberitaan dan advokasi dan juga kepada media Mainstream yang bersedia untuk memberikan ruang bagijurnalis warga untuk mempublikasikan hasil karya mereka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun