[caption id="attachment_271670" align="aligncenter" width="150" caption="Berbagai Bangsa di dunia"][/caption] Assalamu'alaikum wr wb, Berbagai Bangsa tumpah ruah di Tanah Arab Saudi sungguh pemandangan yang Indah sekali ciptaan Alloh dari berbagai belahan bumi ini bersatu dalam melaksanakan rukun Islam yaitu Ibadah Haji.
Sungguh suatu Pemandangan yang indah sekali melihat manusia dari berbagai asal dan negara  sangat luar biasa. Setiap bertemu manusia harus bisa mengira-ngira dari negara mana dia berasal atau mencoba menebak dari ras apa dia berasal, untuk membayangkan usahanya mencapai kota yang letaknya di tengah padang pasir panas ini. Dari sini bisa dibayangkan betapa kuatnya magnit panggilan untuk berhaji sehingga bisa menarik sekian juta manusia dari negara yang letaknya paling jauh dan mungkin harus terbang setengah putaran bumi untuk mencapai kota Mekkah.
Haji bukanlah aktifitas berkumpulnya manusia terbesar di dunia karena adanya quota haji yang ditetapkan oleh pemerintah Saudi dimana setiap 1000 muslim hanya bisa 1 orang yang pergi haji. Quota ini terpaksa harus ditetapkan karena terbatasnya daya tampung tempat dimana semua peserta harus berkumpul pada hari dan jam yang sama. Pada puncak acara haji dimana semua peserta haji berkumpul di suatu padang pasir bernama Arafah yang terletak diluar kota Mekkah tercatat  3,16 juta manusia pada musim hahi tahun 2012. Jumlah ini adalah jumlah maximum manusia dan tenda untuk bernaung yang telah ditetapkan oleh pemerintah Saudi.
[caption id="attachment_271671" align="aligncenter" width="150" caption="Ka"]
Melihat berbagai bangsa dan ras dalam melaksanakan haji bisa menumbuhkan rasa toleransi yang mendalam. Ada yang beraliran syiah yang shalat tanpa sedekap dan beberapa perbedaan lain antara mazham dalam Islam yang bukan merupakan perbedaan inti karena shalat dan jumlah rakaat tetap sama dan sama-sama menghadap Tuhan yang sama yaitu Alloh SWT.
Disitulah manusia harus diuji untuk menahan diri agar tidak menjadi manusia serakah dan mau mengalah dan berbagi dengan manusia lainnya karena sama-sama berasal pencipta yang sama. Perjalanan haji itu bagaikan diorama menggambarkan perjalanan hidup manusia itu sendiri. Ujungnya adalah berkumpulnya peserta haji di Arafah dengan pakaian serba putih dan hanya terdiri atas 2 helai kain bagi pria. Tidak jenderal tidak prajurit, tidak presiden, tidak makelar semua hanya menggunakan 2 lembar kain. Situasi ini bagaikan situasi di padang Mahsyar setelah manusia dibangkitkan untuk menghadap pengadilan Tuhan. Tak ada lagi ajudan yang akan memfasilitasi setiap kebutuhan, tak ada lagi pendekar yang akan mengamankan ketika akan dihadapkan kepada hakim Tunggal Pencipta alam semesta. Semua orang sibuk dengan dirinya sendiri. Ayah sudah tak lagi ingat siapa anaknya, anak sudah tak ingat lagi siapa ibunya. Urusannya adalah nafsi-nafsi. Kau berbuat, kau ditanya, kau menjawab, dan kau dapat ganjaran.
[caption id="attachment_271672" align="aligncenter" width="150" caption="Salah satu Hotel termegah dengan dipuncaknya jam Raksasa di Mekah"]
Subhanalloh luar biasa setiap orang menginginkan bisa datang dan berharap bisa berkali-kali walau yang wajib hanya satu kali.
[caption id="attachment_271673" align="aligncenter" width="150" caption="Di Tenda Mina beersama juru Masak"]
Batik seragam Haji dari Indonesia
[caption id="attachment_271677" align="aligncenter" width="150" caption="Kondisi bukit Sofa dan Marwa walaupun sudah dalam Masjidil Haram"]
Demikian selayang pandang menunaikan Ibadah Haji semoga bermanfaat dan memberikan semangat baru untuk berusaha dan berdo'a semoga Tuhan memberi jalan dan meridhoi kita semua Amiiin.
Wassalamu'alaikum wr wb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H