Mohon tunggu...
Yusuf Ari Bahtiar
Yusuf Ari Bahtiar Mohon Tunggu... Freelancer - Sabar iku ingaran mustikaning laku

Nikmati proses dan syukuri Nikmat yang telah diberikan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jangan Dibaca, Kalau Kamu Gak Mau Makin Galau

7 Mei 2022   09:52 Diperbarui: 12 November 2022   06:36 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia ini semakin penat yang dipenuhi dengan ambisi yang kian lama semakin melelahkan. Impian kekayaan yang selalu dikejar membuat tak berdaya. Pikiran dan tubuh seakan-akan diajak terus berkayuh. Lelah bahkan stres tidak dihiraukan lagi. 

Pikiran hanya terisi bagaimana mengumpulkan banyak uang untuk membeli keinginan yang semakin membahana.

Mengikuti tren dan fashion memang asyik, namun jikalau tidak diimbangi dengan prioritas hanya akan menguras tenaga dan cuan. 

Bagi sebagian orang yang sudah menemukan passion, atau mempunyai pekerjaan dan usaha, itu mudah saja. Mau membeli barang merek A atau merek B itu tak jadi perdebatan. Akan tetapi tidak semua hal bagi mereka itu harus dibeli. 

Seringkali pikiran ini sudah melayang kemana-mana. Orang yang mempunyai banyak cuan, dalam kenyataan hidup juga tidak melulu membeli semua barang branded. Terkadang mereka berusaha bagaimana menginvestasikan uang yang dimiliki. Bahkan ada sebagian orang yang merasa itu hanya titipan yang harus dibagi dengan keluarga, hingga kawan.

Baca Juga : Menggapai Asa Meraih Mimpi

Kehidupan itu memang kadang asyik, kadang aneh pula. Orang yang tidak mempunyai banyak uang terkadang ingin membeli semua barang, lupa untuk menyisihkan sebagian uang. Ya, lupa bahwa kedepannya masih banyak kebutuhan yang harus dipersiapkan.

Terlalu konsumtif juga tidak baik bagi mentalitas tubuh. Seakan-akan apa yang belum dimiliki harus segera dibeli. Memuaskan hati sendiri memang boleh, namun harus selalu dikendalikan, apakah itu hanya hawa nafsu semata, ataukah kebutuhan yang harus dipenuhi.

Lalu, apakah ada cara mengatasi mental yang terlalu konsumtif..?

Belum lama ini, ada banyak nasihat yang sangat inspiratif. Membuka mata hati untuk bisa berpikiran positif dan terbuka. Terutama tentang masalah keuangan yang sangat riskan terhadap pemborosan.

Ketika mempunyai uang, setidaknya menyisihkan sebagian untuk ditabung. Khusus diambil dahulu, jangan menunggu diakhir bulan. Keburu uang itu habis untuk membeli berbagai keinginan. 

Baca Juga : Tak Akan Melarat Orang yang Hidup Sederhana, Tak Akan Rugi Orang yang Sedekah

Bijaklah ketika membeli kebutuhan, mana yang penting, itu yang diutamakan. Tidak harus semua dipenuhi disaat itu juga. Selain itu, berbagi dengan yang lain juga perlu. Setidaknya tetap diingat, berikanlah seperlunya saja, semampunya saja, tidak harus terlihat banyak agar dikatakan wow.

Lebih baik sederhana, meskipun memiliki banyak uang. Diam-diam menggetarkan jiwa.

Jika kemarin belum ada tabungan, pastinya akan merasa menyesal bukan..?

Menyesal tidak bisa merubah apa yang sudah terjadi, itu lah qodar yang harus diterima dan disyukuri, lalu diambil hikmahnya.

Mulai saat ini, cobalah kita berpikir lagi, jangan terlalu memikirkan orang lain, kalau sikap hemat kita terapkan. Kehidupan yang kita jalani yang tahu ya hanya diri kita, mana ada orang lain yang mau menanggung beban yang kita miliki.

Oleh karena itu, mari kita berusaha merubah sikap yang terlalu pemborosan dan konsumtif menjadi orang yang sederhana dan hemat. Juga, bagi teman-teman yang sudah bisa menabung, mempunyai usaha, bolehlah berbagi cerita dan pengalaman, sehingga kita bisa meneladani sikap baik tersebut.

Baca Juga : Pantai Boom Marina Banyuwangi Unik dan Banyak Kenangan Tak Terlupakan

Santai saja, ilmu yang diberikan itu tidak akan mengurangi income kalian. Justru akan menambah amal kebaikan dan rezeki yang lebih lancar lagi. 

Ada satu kutipan hadits yang berbunyi, "barang siapa yang menolong satu kesusahan saudaranya saat di dunia, maka Alloh akan menolong satu kesusahannya di akhirat"

So, berbagi itu indah, semoga Allah memberikan banyak manfaat, kesuksesan, keberhasilan dan kebarokahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun