Mohon tunggu...
Yusuf Ari Bahtiar
Yusuf Ari Bahtiar Mohon Tunggu... Freelancer - Sabar iku ingaran mustikaning laku

Nikmati proses dan syukuri Nikmat yang telah diberikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tersenyum Tidak Harus Menunggu Bahagia

30 Agustus 2021   07:40 Diperbarui: 30 Agustus 2021   07:42 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbicara mengenai kehidupan itu tak akan ada batasnya. Setiap kehidupan yang dialami setiap orang sangatlah bervariasi. Satu keadaan dimana dilalui banyak orang, pastilah ada yang senang, bahagia, merasa bangga, tetap semangat, bahkan ada pula yang sedih, hampir frustasi, dan penuh kecemasan. 

Susah senang itulah yang menjadi warna kehidupan. Ketika warna itu pudar, rasanya hidup itu biasa saja. Tak ada tantangan yang seru. Seru dalam artian untuk menjadikan seseorang lebih semangat dan menjadi insan yang lebih baik. 

Sebagai contoh saat ini, di Indonesia sedang dilakukan pembatasan kegiatan masyarakat, yang disingkat PPKM. Setiap daerah baik dari pusat maupun kabupaten saling bahu membahu melaksanakan PPKM. 

Tujuan dari PPKM ini sangatlah bagus, terutama untuk mengurangi penyebaran virus korona, yang konon sudah bermutasi. Tak ada salahnya kegiatan itu ditaati agar tujuan yang baik ini bisa segera terealisasi.

Sebenarnya banyak hal yang bermanfaat yang bisa kita ambil. Salah satunya bisa berkumpul dengan keluarga. Biasanya bapak sibuk bekerja, sekarang bisa lebih banyak waktu untuk bersantai ria, bercanda tawa, melepaskan kerinduan yang susah didapatkan.

Tidak hanya itu, kegiatan masyarakat menjadi lebih melek teknologi. Mulai dari anak-anak hingga orang tua semakin mahir berselancar di dunia maya. Dunia dimana bisa menemukan hal-hal dan wawasan baru melalui pengalaman dari para pelancong, ahli ilmu dan lain sebagainya. 

Ada pula kisah dari masyarakat yang sangat memotivasi. Hal ini berkaitan dengan sedekah. Semakin banyak bersedekah, maka sedekah itu akan menghindarkan kita dari mara bahaya. Hal itu pun bisa dicoba yaa, sebagai contoh ketika tetangga diberikan sedekah. Dia akan merasakan kesenangan yang luar biasa. Dimasa sulit mencari uang untuk makan, mendapatkan sedekah menjadi kebahagiaan yang tak terlupakan. 

Kebahagiaan itu salah satu kunci menjaga imun tubuh. Ketika tubuh ini bahagia, hormon kebahagiaan akan meningkatkan daya tahan tubuh. Sehingga penyakit-penyakit merasa sedih, karena tidak ada mangsa yang bisa digigit lagi. 

Semangat terus dan selalu berdoa, agar selalu sehat dan bugar menjalani kehidupan yang sudah menjadi kodrat kita, sebagai makhluk hidup dan makhluk sosial.

Tetaplah tersenyum, jangan tersenyum menunggu bahagia. Akan tetapi tersenyumlah dahulu, maka bahagia akan mengikuti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun