Hallo Lurs,Â
Susah maupun senang adalah lika liku kehidupan. Menjalani takdir yang telah dituliskan ribuan juta tahun yang lalu. Tak ada yang menyenangkan kecuali diri sendiri yang merasakan, dan sebaliknya tak ada yang menyusahkan kecuali dia juga yang merasakan.
Pada intinya, susah senang itu adalah wujud ekspresi seseorang dalam merespon sesuatu yang sedang dihadapi. Tak perlu disesali dan tetaplah menjaga semangat untuk meraih harapan dan cita cita.
Sejatinya, semua hal adalah wujud keridhoan Tuhan pada hamba-Nya. Terkadang keinginan hamba segera diwujudkan, terkadang diganti dengan yang lain, dan terkadang ditunda.Â
Penundaan itu bukanlah sebuah musibah yang harus diratapi, maupun ditangisi. Akan tetapi, alangkah baiknya selalu istirjak, dan menerima dengan hati yang lapang dan ikhlas. Selalu optimis bahwa suatu saat apa yang ditunda akan segera terealisasi.
Hasilnya, hati akan merasa pol dan bahagia. Tuhan pasti lebih tahu, kenapa penundaan itu harus dilakukan. Tuhan ingin memberikan banyak hikmah dalam kehidupan. Sebagai intropeksi dan mawas diri sehingga bisa memperbaiki ke arah yang lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H