Mohon tunggu...
Yusuf Ari Bahtiar
Yusuf Ari Bahtiar Mohon Tunggu... Freelancer - Sabar iku ingaran mustikaning laku

Nikmati proses dan syukuri Nikmat yang telah diberikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembinaan dan Peramutan Generasi Penerus

1 April 2020   23:15 Diperbarui: 1 April 2020   23:08 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa itu Caberawit? Definisi caberawit adalah usia generus yang masih belia, mulai dari PAUD hingga kelas 6 SD. Dalam peramutan dan pembinaan pastinya lebih intensif. Masa itulah masa keemasan mereka, yang mana mudah diberikan keilmuan dan kefahaman agama. Oleh karena itu, jangan sepelekan masa itu, justru masa itulah masa yang harua kita pokokkan agar didalam jiwa mereka tertanam keimanan yang kuat.

Beberapa hal yang dapat dijadikan acuan untuk membina caberawit sebagai berikut.

  • Anak-anak supaya dilatih dan diterampilkan hal-hal yang baik, seperti sholat wajib itu adalah kewajiban
  • Diawasi dan diarahkan jika masuk masjid dalam keadaan suci, tidak berlari-lari di dalam masjid / tempat ibadah lainnya
  • Diajari supaya punya tata krama, bisa ta'dhim kepada orangtua, guru dan orang yang lebih tua
  • Diajari dan diajak supaya tidak sak idak sak nyet (apa yang diinginkan harus segera dipenuhi)
  • Dididik sejak kecil agar tidak menjadi nakal
  • Diajari cara meramut dan merawat pemberian orangtua
  • Dididik mengenai halal-haram
  • Jika bermain jangan sampai menuju ke arah perjudian
  • Pergaulan anak lki-laki dan perempuan supaya dipisahkan, supaya trampil antara batas-batas pergaulan
  • Jika sudah dewasa diawasi pergaulannya, dengan siapa dia berteman, jangan sampai salah memilih teman bergaul
  • Jika orangtua kurang bab keilmuan, supaya meminta mubaligh / guru yang khusus untuk mengajari anak-anaknya
  • Jika orang yang sudah tua dan memiliki ilmu sudah meninggal, sedangkan yang muda belum memiliki ilmu mereka, padahal mereka akan menjadi pemimpin masa depan, maka rusaklah manusia.

Itulah beberapa poin dalam pembinaan dan peramutan generasi penerus, dalam peramutan tidaklah semulus jalan tol, akan tetapi dibalik lika-liku itu pasti banyak hikmah yang dapat diambil pelajaran, sehingga pembinaan itu akan terus lestari ila yaumil qiyamah dan mendapatkan keberkahan serta keridhoan dari Alloh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun