Sepak bola bukan menjadi hal yang asing lagi bagi warga Indonesia maupun dunia. Olahraga yang memiliki animo tinggi, rivalitas, loyalitas dan rasa cinta terhadap sepak bola ini bisa menjadi salah satu kegilaan bagi penggemarnya. Kecintaan yang besar terhadap sepak bola dapat menjadikan hilangnya akal sehat.Â
Pembelaan dan pendukungan yang penuh dalam klub sepak bola merupakan salah satu bentuk cinta yang besar terhadap sepak bola. Tidak peduli halangan apa yang akan membentang, pencinta sepak bola akan menghadapinya tanpa ada rasa takut.
Kecintaan dalam sepak bola yang tinggi dan panasnya keadaan yang terjadi di lapangan dapat menimbulkan rivalitas yang tumbuh. Keinginan untuk menjadikan klub yang dicintainya selalu di atas memberikan dorongan yang keras dalam sepak bola seperti sudah menjadi hal yang wajar.Â
Tentu saja semua itu tak lepas dari berbagai resiko yang akan timbul, jatuhnya korban jiwa dan rusaknya berbagai fasilitas hanya seperti kertas yang dilipat saja. Semua itu terjadi karena cinta yang besar dalam sepak bola.
Kecintaan yang besar ini juga terjadi di Indonesia. Rivalitas yang tinggi dan rasa cinta yang besar terhadap sepak bola bahkan harus dibayar dengan nyawa. Rivalitas terbesar dalam dunia sepak bola Indonesia seperti halnya adalah Viking-The jak, Aremania-Bonek, Pasoepati-Brajamusti.Â
Tak hanya itu saja, bahkan dalam setiap laga yang terjadi dalam sepak bola bisa berpotensi terjadi rivalitas dan pembuktiaan kecintaan yang tinggi apabila klub yang mereka cintai direndahkan oleh orang lain. Adanya kecintaan tersebut menjadikan sepak bola menjadi aroma khas tersendiri yang berbeda dari olahraga lain.
Bagaimanapun juga cinta terhadap sepak bola tidak boleh disalahkan, namun alangkah baiknya jika kecintaan terhadap sepak bola tidak harus dibayar dengan korban apapun juga. Karena sepak bola sejatinya menyatukan kita yang berbeda untuk menjadikan satu dalam ikatan yang sama yaitu cinta terhadap sepak bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H