Berbicara Jakarta, yang ada di benak kita adalah kota yang penuh dengan kepadatan penduduk, macet, banjir, marak tindak kejahatan dan kota metropolitan. Permasalahan-permasalahan itulah yang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat baik yang tinggal di Jakarta atau yang sekedar melancong ke Jakarta. kesan negative tersebut tentu saja membuat citra jakarta sebagai ibukota semakin jelek jika tidak segera dibenahi.
Secara geografis, Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah kota administrasi dan satu kabupaten administrative yaaitu, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barta, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Di sebelah utara membentang pantai sepanjang 35 km, yang menjadi tempat bermuaranya 13 sungai dan 2 kanal. Di sebelah selatan dan timur berbatasan dengan Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Di sebelah barat berbatasan dengan Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, sedangkan di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa. Dengan jumlah penduduk ± 9.992.842 jiwa.
Tidak berbeda jauh dengan kota-kota lainnya di Indonesia, Jakarta juga memiliki banyak permasalahan  dari tahun ke tahun seperti masalah banjir, kemacetan, premanisme, lingkungan, kepadatan penduduk, pemukiman, pengangguran dan lain sebagainya. Tentu saja untuk mengatasi semua masalah tersebut, Jakarta membutuhkan sosok pemimpin yang benar-benar mampu memberikan solusi secara nyata. Jika tidak, maka yang akan terjadi kondisi jakarta akan semakin krodit.
Ahok
Sebagai orang yang telah malang melintang di dunia pemerintahan menjadi bekal yang sangat cukup bagi Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok untuk memperbaiki kondisi Jakarta. setelah dipercaya untuk menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta, berbagai upaya untuk memperbaiki jakarta kelihatan hasilnya. Hal ini bisa kita lihat maraknya pembangunan di sudut-sudut Jakarta dari mulai Barat-Timur, Utara dan Selatan.
Bahkan karena keberhasilannya tersebut, Ahok sempat mendapatkan puisi dari anak disabilitas pada pertengahan 2016 pada saat puncak Hari Anak Jakarta di Gedung Balai Kota. Berikut adalah penggalan puisi tersebut. Â
Anak Timah Penakluk Jakarta
Ia datang dari desa.
Dia datang dengan penuh wibawa
Wibawa serta kejujuran dan integritasnya
Ia bukan orang biasa