Mohon tunggu...
Politik

Prestasi Ahok yang Layak Diketahui Publik

9 Maret 2017   14:55 Diperbarui: 10 Maret 2017   00:00 4683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ditengah ramainya fitnah yang dialamatkan kepada Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama, menarik bagi saya untuk berselencar menggali prestasi apa saja yang sudah dilakukan oleh pria asal Belitung Timur ini selama menjadi orang nomor satu di Jakarta.

Harapan saya tentunya agar tidak terjebak dalam kesimpulan yang salah atas arus opini miring yang sengaja dibangun untuk menjatuhkan reputasi Ahok dalam pencalonannya kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta. Berbagai prestasi atas capaiannya selama menjadi Gubernur saya temakuan, sehingga layak menurut saya untuk berbagi pada masyarakat luas agar kita tidak terjebak dalam penghakiman sepihak pada orang lain.

Mulai tahun anggaran 2015, Basuki Tjahaja Purnama menerapkan e-budgeting sebagai solusi untuk memperbaiki penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta. Selain itu Ahok juga menerapkane-katalog,untuk menekan permainan birokrat dalam pengadaan barang dan jasa, termasuk di antaranya upaya mark up, sekaligus mempermudah proses belanja pemerintah daerah dengan pemesanan melalui e-katalog.

Peningkatan taraf layananpuskesmas menjadi rumah sakitdilakukan, sebanyak 15 Puskesmas diresmikan untuk meningkatkan taraf pelayanannya menjadi Rumah Sakit Umum tipe D. Dengan demikian, RSUD yang sudah ada akan terbantu karena beban antrian bisa dibagi. Transjakarta gratisuntuk warga rusun. Layanan Transjakarta gratis melalui feeder yang disediakan di setiap rumah susun di Jakarta, beroperasi pada pukul 8 pagi hingga 10 malam dan bus-bus reguler juga diluncurkan untuk melayani warga rusun.

Ahok memperkenalkan Scania untuk menggantikan bus dalam kota di Jakarta. Keberadaan bus yang lebih mewah, kukuh, dan nyaman diharapkan bisa mendesak Metromini dan Kopaja yang selama ini mengabaikan keamanan dan kenyamanan penumpang. Subsidi dagingjuga diberikan untuk pemegang KJPbertujuan untuk meningkatkan asupan gizi bagi anak-anak yang kurang mampu.

Upaya paya untuk mencegah banjir dilakukan dengan berbagai normalisasi kali dan waduk. seperti, Normalisasi Kali Sunter yang dilakukan di bawah kendali Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Sekitar 180 kepala keluarga (KK) yang tinggal di bantaran Kali Sunter direlokasi ke rumah susun terdekat. Normalisasi Waduk Rawa Badung dilakukan dengan pembongkaran 85 bangunan liar di Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur. Cengkareng Drain juga termasuk bagian yang dinormalisasi. Selain itu dilakukan pembuatan Kali Cengkareng Drain II yang memotong jalur Kali Angke, Kali Semanan, dan Kali Mukevart, yang selanjutnya akan diteruskan ke laut. Pembangunan Sodetan Ciliwung dilakukan untuk meringankan beban banjir di Kanal Banjir Barat dan Ciliwung, juga dibuat saluran yang menghubungkan Ciliwung dengan Banjir Kanal Timur, sehingga sebagian beban bisa dialihkan ke BKT. Pembenahan Waduk Kebon Melati dikeruk setelah tertunda selama bertahun-tahun. di bawah Basuki Tjahaja Purnama, proyek ini dilanjutkan hingga akhirnya selesai pada tanggal 26 November 2015.

Pembangunanfisik dilakukan dengan membuat Ruang Publik Terpadu Ramah Anak, Renovasi Terminal Rawamangun, Renovasi Terminal Klender, Penambahan gedung RSUD Koja, Penambahan gedung RSUD Budhi Asih, Pembangunan Ulang Rusun Tambora, Pembangunan Jalan Layang Kuningan, Pembangunan Jalan Layang Permata Hijau, Pembangunan Masjid Fatahillah, Pembangunan Masjid Rusun Marunda, Relokasi Kampung Pulo, Relokasi Kalijodo, Relokasi Bukit Duri, Relokasi Pasar Karang Anyar, dan Relokasi Pasar Ikan.

Pembenahan dalam sektor pariwisata juga tidak ketinggalan dengan mengadakan Bus Tingkat untuk transportasi keliling pusat kota Jakarta, mulai dari Museum Nasional - Gedung Arsip – Museum Bank Indonesia – Bank BNI 46, di mana dekat dengan Museum Fatahillah dan Kota Tua – Pasar Baru (Gedung Kesenian Jakarta) – Juanda/Masjid Istiqlal – hingga Monumen Nasional. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan bus wisata yang bisa digunakan secara gratis. Lenggang Jakarta untuk membenahi pedagang kaki lima di Monas, khususnya di parkiran IRTI, yang berbentuk food court dengan transaksi yang mewajibkan penggunaan e-money atau cashless. Pedagang juga wajib mengikuti pelatihan yang diberikan Pemprov DKI. Begitu juga dengan pelestarian Kotatuaperesmian taman wisata Kalijodo.

Dan masih banyak lagi program lainnya yang telah dilakukan dan bernilai prestasi. Berbagai penghargaan diperoleh atas capaian yang telah didapat. Baik penghargaan dari dalam negeri maupun penghargaan dari dunia international atas prestasi yang telah ia capai selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tentunya apa yang telah disampaikan dalam tulisan ini merupakan bentuk nyata yang dapat dilihat bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun