Mohon tunggu...
Yusup Fauzan
Yusup Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya sedang belajar di salah satu perguruan tinggi yang bernama Universitas Wanita Internasional

Saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Wanita Internasional, hobi saya menulis dan membaca buku. saya menyukai kegiatan yang berkaitan langsung dengan masyarakat seperti diskusi DLL.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

PPK ORMAWA UWI Gerakan Pojok Cinta Lingkungan: Upaya Desa Cikidang dalam Melestarikan Alam

14 Oktober 2024   15:03 Diperbarui: 14 Oktober 2024   15:08 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Implementasi Gerakan

Implementasi gerakan cinta lingkungan di Desa Cikidang merupakan contoh konkret dari kolaborasi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan alam sekitar. Setiap anggota masyarakat berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan, termasuk gotong royong membersihkan desa, penanaman pohon, pengelolaan sampah, serta penerapan prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace). Gotong royong di Desa Cikidang bukan hanya sekadar rutinitas bulanan, melainkan sebuah komitmen kolektif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga orang dewasa. Gotong royong ini berfokus pada berbagai aspek kebersihan lingkungan, mulai dari memungut sampah yang berserakan di jalanan, membersihkan saluran air untuk mencegah banjir, hingga membersihkan tempat-tempat umum seperti balai desa dan sekolah. Semua ini dilakukan dengan tujuan menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi masyarakat desa.

Selain gotong royong, penanaman pohon juga menjadi kegiatan yang sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan di Desa Cikidang. Setiap tahun, masyarakat bersama-sama melakukan penanaman pohon di lahan-lahan kosong yang belum dimanfaatkan. Pohon-pohon yang ditanam ini tidak hanya membantu mengurangi polusi udara dengan menyerap karbon dioksida, tetapi juga memberikan oksigen yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Penanaman pohon di desa ini menjadi langkah strategis dalam mitigasi perubahan iklim yang semakin menjadi ancaman global. Pohon-pohon yang ditanam juga memiliki fungsi lain, seperti memberikan habitat bagi satwa liar, menahan erosi tanah, dan menjaga keseimbangan ekosistem. Masyarakat Desa Cikidang menyadari bahwa tindakan sederhana seperti menanam pohon dapat memberikan dampak jangka panjang yang positif, baik bagi lingkungan maupun kehidupan mereka sehari-hari.

Selain penanaman pohon, pengelolaan sampah menjadi fokus utama dari gerakan cinta lingkungan di Desa Cikidang. Masyarakat di desa ini secara sadar melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah tangga. Sampah organik dipisahkan dari sampah anorganik, yang kemudian diolah menjadi kompos alami yang digunakan sebagai pupuk di lahan pertanian. Pengomposan ini tidak hanya mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga membantu meningkatkan kesuburan tanah tanpa menggunakan pupuk kimia yang dapat merusak ekosistem. Selain sampah organik, sampah anorganik yang dapat didaur ulang, seperti plastik, kaca, dan logam, dikumpulkan dan dikirim ke pusat daur ulang. Kesadaran akan pentingnya daur ulang telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Cikidang, di mana mereka memahami bahwa daur ulang dapat mengurangi pencemaran dan memperpanjang umur barang-barang yang digunakan.

Prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace) menjadi landasan utama dalam pengelolaan sampah dan sumber daya alam di desa ini. Reduce (mengurangi) berarti masyarakat berupaya untuk mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai, seperti plastik, dan lebih memilih untuk membawa tas kain saat berbelanja. Mereka juga mengurangi penggunaan produk-produk yang menghasilkan banyak limbah, seperti kemasan plastik, dengan beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan. Prinsip Reuse (menggunakan kembali) diaplikasikan dengan cara memanfaatkan barang-barang bekas yang masih layak pakai. Misalnya, botol-botol kaca bekas digunakan kembali sebagai wadah penyimpanan atau bahkan dijadikan vas bunga. Barang-barang yang masih layak pakai, seperti pakaian bekas, juga didonasikan atau dijual kembali untuk mengurangi limbah tekstil.

Prinsip Recycle (mendaur ulang) diterapkan dengan memisahkan sampah-sampah yang dapat didaur ulang, seperti plastik, kertas, dan logam, untuk kemudian diolah kembali menjadi produk baru. Melalui kegiatan ini, masyarakat tidak hanya mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga membantu mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak terbarukan. Sementara itu, prinsip Replace (mengganti) diwujudkan dengan mengganti produk-produk yang tidak ramah lingkungan dengan alternatif yang lebih berkelanjutan. Misalnya, masyarakat mulai menggantikan penggunaan plastik dengan bahan-bahan alami seperti bambu, daun pisang, atau kain untuk pembungkus makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Mereka juga beralih menggunakan produk-produk pembersih yang lebih ramah lingkungan, yang tidak hanya lebih aman bagi kesehatan, tetapi juga tidak merusak ekosistem.

Melalui berbagai kegiatan ini, Desa Cikidang telah berhasil mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, termasuk polusi dan limbah berlebih. Tidak hanya itu, masyarakat desa juga semakin memahami pentingnya menjaga alam sebagai warisan bagi generasi mendatang. Implementasi gerakan cinta lingkungan ini tidak hanya mengubah perilaku sehari-hari masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi positif dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan lestari. Dengan adanya komitmen yang kuat dari seluruh anggota masyarakat serta dukungan dari pemerintah, Desa Cikidang telah menunjukkan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten. Kegiatan seperti penanaman pohon dan pengelolaan sampah bukan hanya menjadi bagian dari budaya desa, tetapi juga sebagai bentuk adaptasi terhadap tantangan lingkungan global, seperti perubahan iklim yang semakin mengancam.

Edukasi lingkungan

Edukasi lingkungan di Desa Cikidang merupakan bagian penting dalam upaya pelestarian alam yang berkelanjutan. Masyarakat memahami bahwa kesadaran untuk menjaga lingkungan tidak hanya perlu dibangun pada generasi saat ini, tetapi juga harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Oleh karena itu, edukasi mengenai cinta lingkungan dilakukan secara konsisten melalui berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pertemuan desa, kegiatan sekolah, hingga penyuluhan yang dipimpin oleh tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Dalam pertemuan desa yang rutin diadakan, warga diberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya menjaga lingkungan. Pertemuan ini sering kali membahas dampak dari perilaku manusia terhadap alam, seperti polusi udara, air, dan tanah, serta memberikan solusi sederhana yang dapat diterapkan oleh setiap warga. Warga diajarkan tentang pengelolaan sampah yang baik, penghematan energi, serta pentingnya menanam pohon untuk mengurangi jejak karbon. Pertemuan ini juga menjadi wadah diskusi bagi masyarakat untuk berbagi pengalaman dan ide-ide baru dalam menjaga lingkungan, menciptakan budaya kolaborasi dalam menangani isu-isu lingkungan lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun