Mohon tunggu...
Yusuf Iskandar
Yusuf Iskandar Mohon Tunggu... -

Mantan buruh tambang, suka traveling, blusukan petualangan dan mendaki gunung, suka menulis apa saja. Selalu ada cerita tiap hari, selalu ada jalan untuk dilalui, selalu ada inspirasi... Jogja-Jakarta pp.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Selamat Idul-Coblosan - 9 April 2014

8 April 2014   18:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:54 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Idul-Coblosan - Minal aidin wal-faizin... Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang kembali kepada kesucian (dalam memilih) dan meraih kemenangan (dalam membangun bangsa).

Sama seperti Anda, saya pun belum punya pilihan yang memantapkan hati. Semua sepertinya sama saja (walau sesungguhnya tidak semua). Orang-orang yang menggebu-gebu minta dipilih itu tampak seperti orang-orang yang sulit dipercaya (sekali lagi, saya yakin tidak semuanya begitu). Perjalanan berbangsa telah membuktikan, ada yang tidak amanah, yang terlibat intrik, yang penuh tipu-tipu, yang berkonspirasi untuk kolusi dan korupsi, yang tak berintegritas, dan segala macam sebutan yang membuat hati miris.

Saya juga berprasangka, sebagian dari Anda merasa pesimis, skeptis bahkan apatis bahwa apakah coblosan ini ada gunanya. Namun saya meyakini bahwa tidak ada yang kebetulan terjadi di muka bumi Pertiwi ini tanpa sepengetahuan dan seperencanaanNya. Tuhan pun memberi kesempatan kepada pemilik sah Republik ini untuk membuat keputusan dan pilihan sulit. Maka libatkan Dia untuk kita membuat keputusan, lalu serahkan kepadaNya apa yang akan terjadi. Dia pasti akan bertanggung jawab.

Sempatkanlah berdoa sebelum coblosan: "Tuhan, kuingin suaraku adalah suaraMu, maka kunanti bisikan mesra suaraMu untuk coblosan ini". Biar selanjutnya Tuhan yang akan mengawal arah perjalanan suara kita, melalui apapun partai yang membawa amanah suara kita itu. Pasti akan menuju kebaikanNya.

Bagi yang muslim jika sempat, tunaikan sholat istikharah dua rakaat, demi kebaikan bangsa dan negara tercinta. Amin.

Kepedulian ini bukan untuk diri kita, sekali lagi bukan untuk saya atau Anda, bukan untuk partai apalagi calegnya, melainkan demi masa depan anak-cucu kita generasi Indonesia berikutnya. Jangan sampai kelak arwah kita harus berucap : "Maaf lahir-batin anak-cucuku. Aku pernah tidak peduli dengan generasi bangsamu".

Hiduplah Indonesia Raya...

@SaveNKRI

Jakarta, 8 April 2014
@yusuf_iskandar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun