Mohon tunggu...
yusufans mu
yusufans mu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa-pekerja -

punya iktikad bisa menulis dengan baik dan benar. (CAMEO) Tulungagung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konflik Palestina vs Israel muncul di Asia Tenggara

30 Mei 2014   05:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:58 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

-Sudah sekitar 3 bulan di tempat kami(pesantren di Tulungagung, Jawa Timur) kedatangan orang Thailand. Mereka datang dua kali. Pertama ada 12 orang yang datang sekitar 3 bulan lalu. Dan kini yang kedua datang hari Sabtu lalu (24/5) dengan jumlah 11 orang. Namun yang datang pertama lebih memilih sewa indekos di dekat IAIN Tulungagung. Mereka semua pelajar dan kedatangannya untuk sekolah(kuliah) di IAIN Tulungagung. Usia rata-rata sama dengan usia lulusan SLTA di Indonesia. Mereka adalah ''muslim'' Pattani. Mereka sangat ramah. Tiap saya memandang salah satunya dia tersenyum menyapa. Memang muslim Pattani terkenal sangat ramah. Bahkan salah seorang bercerita pada saya dengan bahasa Indonesia yang masih tersendat, namun sudah bisa dimengerti. Dia bercerita kalau dia ditertawakan orang di warung sewaktu mengucap ajakan makan, ''mari makan''. Ternyata memang di Pattani adabnya seperti itu. Dia berkata kalau muslim Pattani tidak mudah marah. Kata dia muslim Pattani diludahi pun tidak marah. Dari sana kita ketahui muslim Pattani bukan seperti ''muslim KTP'' Indonesia yang penerapan ajaran dan sunah Islam sangat kurang.
-Lalu dia juga mengatakan ''Bom'' di dalam perbincangan perkenalannya dengan saya. Dan ada dari mereka berkata,'' saya muslim Pattani, bukan orang Thailand''. Itu membuat saya mencari informasi lebih mengenai kata kunci 'bom' dan alasannya tidak mau disebut orang Thailand.
-Ternyata Pattani sebuah wilayah muslim minoritas di Thailand. Sebuah provinsi di Thailand dengan hampir semua beragama sama, kepercayaan sama, yakni Islam. Dan ada beberapa wilayah sekitar Pattani juga hampir semua muslim. Pattani merupakan provinsi di negara Thailand, tepatnya di Selatan Thailand dan berdekatan dengan Malaysia. Sejarahnya penyebaran agama Islam saat berkembang di Malaysia, merambat ke Utara. Yakni merambat ke daerah Pattani dan sekitarnya tersebut yang masih sebagai negeri sendiri dengan nama Siam. Kemudian Thailand menguasai wilayah dengan mayoritas muslim itu.
-Memang dari dulu telah ada konflik antara Pattani dengan pemerintahan Thailand. Pattani yang muslim dengan pemerintahan Thailand yang sebenarnya memberi kebebasan memilih keagamaan untuk rakyatnya. Dulu tidak seburuk kini. Bahkan dulu muslim Pattani biasa memberi makanan pada para bikshu Thailand. Namun kini tidak lagi. Seiring perlakuan buruk terhadap muslim Pattani. Bom dan penembakan biasa terjadi di Pattani. Muslim jadi korbannya. Sadisnya, mereka terbunuh saat beribadah di dalam masjid.Konflik antara pemerintahan Thailand dengan muslim Pattani. Mirip dengan konflik muslim Palestina dengan Israel. Tentara berjaga, bersiap menembak, melemparkan bom kepada muslim Pattani. Seteru ini terkesan anak dengan ibu tirinya. Pattani minim perhatian dari pemerintahan tertinggi di Thailand. Belum terjadi hubungan positif keduanya.
-Ketakutan pelajar bersekolah, mahasiswa berkuliah menjadi bagian kecil alasan dari program ini. Program pemerintah wilayah Pattani mengirimkan, mengungsikan, membantu keberlanjutan belajar dari anak-anak muslim Pattani dengan dipindah ke negara muslim yang jauh dari konflik keagamaan, seperti Indonesia.
-Ada perbedaan jelas antara orang Thailand dengan orang Pattani. Sudah jelas bahwa Pattani sebelumnya adalah negeri muslim dan Thailand dengan agama lain berkuasa atasnya. Bahkan saat mereka(11 pelajar Pattani di tempat kami)berbincang dengan saya, mereka menyebut orang Thailand orang kafir. Dan itu alasan mengapa muslim Pattani tidak mau jika disebut sebagai orang Thailand.
-Jadi mari menghargai, menyayangi seluruh umat muslim meski beda negara. Mari menghargai, menyayangi seluruh umat muslim meski beda aliran. Jangan masalahkan perbedaan pendapat antar aliran islam yang memecah kesatuan muslim negeri ini. Jika terjadi perpecahan, saling berjalan sendiri, berarti bersiap-siaplah menghadapi masalah(ancaman non-muslim) dengan jalan sendiri.
(Kamis, 29/5)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun