Apakah kita masih ingat senandung 'nyanyian' masyarakat  Pok Ame Ame Belalang Kupu-Kupu?. , Salah satu senandung, nyanyian, lagu masyarakat rakyat Indonesia yang isinya antara lain: Siang makan nasi malam minum susu. Dahulu kita anak-anak Indonesia di kawasan Jakarta Selatan sering mendengar senandung nyanyian ini.  Merupakan lirik yang kita sering dengar sehari-hari saat kita masih anak-anak.  Pok Ame Ame Belalang kupu-Kupu adalah bait awal dari lirik lagu KoesPlus. Untuk kita ketahui bahwa  lagu pok ame-ame ini adalah lagu ciptaan koes plus. Dalam album anak vol-1 tahun 1974. Dahulu orang tua kita, biasa menggunakan lagu ini untuk menidurkan sang buah hati, anak-anak kita anak INA. Suatu ungkapan nyanyian masyarakat, rakyat dan gambaran apabila mimpi Negara ini menjadi besar, mumpuni. Kenapa? ., Apabila masyarakat, rakyat dapat memenuhi berbagai kebutuhan Pangan,Sandang, Papan dengan mudah dan murah. Sehingga dapat bersenandung untuk menina bobok-kan anak-anak kita.
Bukankah demikian ?., Suatu pertanyaan jujur, pun berharap kejujuran, akan penyampaian apa adanya dari Pemerintah Mr President Jokowi. Ingin nya masyarakat rakyat INA saat ini setelah mengalami kenaikkan  harga BBM ditengah turunnya harga minyak dunia, adalah dapat memenuhi berbagai kebutuhan hidup mudah, terjangkau. Mimpi indah anakku. Agar anak Indonesia (INA) dapat tidur nyenyak ,mimpi indah untuk menggapai masa depan. Sebuah harapan.
Apabila 'iklim di Indonesia" dapat terkoordinasi dengan baik, tidak berisik (noise), meskipun berisik (noise) adalah ciri dari Negara demokrasi tetapi seharusnya Pemerintah Mr President Jokowi dapat mengelola keberisikan tersebut dengan kerja nyata bukan "kerja pinokio' seperti meme dari sahabat Mahasiswa/I beberapa waktu lalu, maka tidak menutup kemungkinan kita masyarakat dapat bersenandung lagu Pok Ame Ame Belalang Kupu-Kupu dari Koes Plus tersebut. Sebuah Ilustrasi harapan?. Tanya?. Apa Ini?., Apa Itu?.
Dalam hal apapun bijak apabila semua yang berkaitan dengan Hukum, dapat terselesaikan secara Hukum pula. Tuntas.
Memberikan motivasi dan Moral.
Harapan Masyarakat Terhadap Seorang Pemimpin. Ing Ngarso Sun Tulodho Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani.Coba kita lihat: Tut Wuri: Mengikuti dari belakang, Handayani:
Secara lengkap: Ing Ngarso Sun Tulodo Ing Madyo Mangun Karso-Tut Wuri Handayani, memiliki arti harfiah kurang lebih; "Di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan".Apabila misal: Seorang guru atau pendidik pada saat didepan murid harus memberikan contoh yang baik dan bijak dalam segala hal khususnya perilaku.
Pada saat ditengah-tengah murid, ia mampu memberikan ide dan prakarsa. Pada saat dibelakang dapat memberikan semangat dan dorongan moral.
Kesimpulan dari pengertian tersebut adalah Bahwa seorang pemimpin atau pendidik sudah seharusnya memiliki 3 sifat seperti yang terdapat dalam tiga kalimat tersebut.
Amanah. Bukan Yang Lainya. Dan menyatu dalam kesatuan, bersama merasakan apa yang masyarakat,rakyatnya rasakan, mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi di tengah masyarakat akibat dari kebijakan,keputusannya. Apabila seorang Pemimpin memegang Teguh Amanah dari masyarakat, maka kita masyarakat dapat dengan tenang "menyanyikan", senandung Pok Ame Ame Belalang Kupu-Kupu., Artinya: tuntaskan berbagai Polemik yang "berputar" di tengah masyarakat. Bukan kita disodorkan oleh berbagai tanda Tanya ataukah kebohongan ?, seperti, satu diantaranya soal impor beras , jelas dalam Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa, berdasarkan data impor beras BPS menurut negara asal utamanya per 12 Agustus 2022, terlihat memang Indonesia masih impor beras dari berbagai negara. Tetapi, data impor beras BPS ini tidak merinci jenis beras yang diimpor dan untuk apa keperluannya. Hal tersebut menjadi noise dikarenakan oleh klaim dari Mr President Jokowi yang mengatakan bahwa telah 3 tahun berturut-turut INA tidak lagi mengimpor beras., Namun tidak demikian dengan apa yang didokumentasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatnya., Jadi seharusnya Mr President Jokowi janganlah menciptakan "perpecahan" di masyarakat, rakyat dengan polemik. Ini satu diantara., Beberapa hal Polemik yang ditebar-taburkan oleh Pemerintah Mr President Jokowi seperti pertanyaan : Siapa yang seharusnya dipercaya oleh Masyarakat, Rakyat INA?.. BPS?, atau Mr President Jokowi?.. Pun., seharusnya berbagai hal menimbulkan berisik (noise) dalam iklim demokrasi ini menjadi positif tumbuh berkembang, bukan "noise-noise" yang diciptakan, tumbuh kembangkan oleh Pemerintah sendiri dan berakibat dampak negatif. Sehingga berbagai hal tersebut jangan sampai mengganggu Anak-anak kita, anak Indonesia, generasi Penerus, menuju Indonesia yang Mumpuni. Sebuah Harapan bersama untuk Indonesia. Indonesia Raya. Menuju Indonesia yang lebih baik. Semoga... Salam.
Yusuf Senopati Riyanto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H