Desa Dadapan, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, menjadi salah satu desa di Sumberejo yang konsisten menggelar Pekan Olahraga, Seni dan Dakwah (Porsenida) secara berkesinambungan dari tahun ke tahun. hajatan satu tahunan ini seolah menjadi tradisi dan tetap dilaksanakan sejak tahun 2022, yang menjadi inisiasi oleh Karang Taruna Pekon Dadapan. Minggu (29/10/2024)
Tahun ini Porsenida ke-III Desa Dadapan kembali digelar mulai 10 -- 11 Oktober 2024. Dibuka oleh Kepala Pekon Dadapan, Puguh Harianto di Balai Pekon Dadapan ditandai pemukulan gong. Turut mendampingi Ketua Karang Taruna Dadapan Khairil Anwar, Â PKK Dadapan dan panitia pelaksana.
Ketua Porsenida ke III Desa Dadapan, Yusuf Setiawan melaporkan, Porsenida ke-3 melibatkan TPA yang tersebar di pekon Dadapan, Cabang dan jenis olahraga serta seni yang dipertandingkan dan dilombakan meliputi Sepak Bola, Adzan, Pildacil, Hafalan Surat Pendek Alquran, Tilawatil Qur'an, Mewarnai Kaligrafi, Voli Terpal Ibu Ibu, Lomba Rebana.
Yusuf Setiawan menyampaikan kegiatan Porsenida sebagai wadah melestarikan seni dan budaya. Dikatakan, olahraga dan seni memang bagian jati diri masyarakat yang tidak terpisahkan.
"Dengan penuh semangat dan antusiasme, Porsenida ini diharapkan dapat menjadi ajang pengembangan bakat, sportivitas, dan kebersamaan bagi seluruh masyarakat Desa Dadapan" Terang Yusuf
Sementara Puguh Harianto, dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan Porsenida Desa Dadapan yang berlangsung secara berkesinambungan. Dikatakan, kegiatan ke-3, sehingga diharapkan tujuan dari penyelenggaraan yakni pelestarian budaya dan prestari olahraga tercapai.
"Kami berharap, kegiatan Porsenida tetap berlangsung dari tahun ke tahun dan menjadikan Desa Dadapan sebagai desa seni budaya dan atlet berprestasi, Kegiatan ini bukan hanya ajang berkompetisi, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga dan melestarikan budaya kita," ujarnya.
Porsenida Desa Dadapan 2024 diakhiri dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba. Warga berharap kegiatan serupa dapat terus digelar setiap tahun sebagai sarana untuk memperkuat kebersamaan dan menjaga tradisi desa.