Yusuf Fakhrizal Akbar seorang pria kelahiran Cilacap, Jawa Tengah tahun 2003 mempunyai hobi renang sejak SD. Menurutnya renang adalah salah satu olahraga yang kurang diminati oleh masyarakat sampai-sampai ingin bercita-cita menjadi atlet nasional. Tetapi, menjadi atlet nasional itu tidak semudah membalikkan tangan harus melewati rintangan-rintangan yang cukup susah. Dengan tekad yang kuat dapat berhasil meraih prestasi yang cukup memungkinkan
Dia memulai Pendidikan di SD Negeri Banjarwaru 01 sampai dengan kelas 4 lalu kelas 5 sampai dengan kelas 6 pindah ke SD Negeri Mergawati 01 tahun 2014. Kemudian, melanjutkan di SMP Negeri 1 Kroya tahun 2018. Dan melanjutkan di SMA VIP AL-HUDA Kebumen. Awal mempunyai hobi renang saat menonton pertandingan Olimpiade Beijing tahun 2008 saat itu dia menyukai perenang asal Amerika Serikat yang bernama Michael Phelps. Melihat kecepatan Michael Phelps berenang dia tertarik untuk mencoba olahraga renang tersebut. Lalu, orang tuanya mengajak untuk berlatih di kolam renang kecil yang bernama Tirta Widiya Loka dan mengikuti latihan bersama Club Widarapayung Swimming Club (WPSC). Saat itu masih berusia 8 tahun diajarkan tentang teknik berenang dasar gaya-gaya yang diperlombakan.Â
Saat duduk di kelas 3 , untuk pertama kalinya dia mengikuti lomba Popda tingkat Kabupaten Cilacap mewakili kecamatan Nusawungu. Ia turun di nomor 100m gaya bebas putra dan 100m gaya dada putra, namun ia finish di urutan 10. Saat duduk di kelas 4 sekolahnya mengirimkan dia untuk mengikuti Popda tingkat Kabupaten yang ke-2 kalinya. Ia turun pada nomor sama seperti tahun lalu dan ada bebrapa tambahan nomor yang ia turun seperti 400m gaya bebas putra, 200m gaya bebas putra dan 50m gaya dada putra. Namun dia gagal meraih medali, ia finish di posisi ke-6.Â
Kemudian setelah naik ke kelas 5 ia pindah ke SD Negeri Mergawati 01 karena faktor orang tuanya bekerja. Beberapa bulan kemudian sekolahnya mengirimkan ia Popda tingkat kabupaten mewakili Kecamatan Kroya. ia turun dengan nomor yang sama seperti tahun lalu, al hasil mengalami perkembangan yang cukup walaupun ia masih belum membawa medali. Ia finish posisi ke-4.Â
Saat duduk di kelas 6, ia mengikuti Popda yang terakhir di SD tingkat kabupaten. nomor yang turun pun masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. dengan perjuangannya hasil ini ia mendapatkan 1 medali perak dan 1 medali perunggu. Atas prestasinya, pihak pemerintah kecamatan memberikan hadiah sebesar 600 ribu rupiah dan ini awal karir dari Yusuf.
Menginjak pendidikan SMP, perkembangannya cukup pesat setiap event-event yang ia ikuti selalu mendapatkan juara walaupun masih di tingkat kabupaten. Selama menduduki di SMP tercatat mendapatkan 5 medali emas, 4 medali perak dan 2 medali perunggu. atas prestasi yang cukup naik tak luput usaha kerja keras dia dan restu dari orang tuanya.
Menginjak bangku SMA dan berpindah kabupaten dari Cilacap ke Kebumen prestasinya mulai menurun karena dia masuk pesantren. Walaupun menurun sekolah yang ia tempati mengizinkan mengikuti Popda tingkat kabupaten. Dengan waktu yang sangat kurang dan alat seadanya tidak mematahkan semangatnya untuk berlatih terus menerus. Saat Popda tingkat Kabupaten yang ia sangka tidak dapat medali akhirnya mendapatkan 1 medali emas dan 1 medali perak, dengan ini ia menjadi satu-satunya santri yang mendapatkan medali dan memastikan mewakili Kabupaten Kebumen dalam Popda tingkat Provinsi Jawa Tengah. Dengan latihan sungguh-sungguh dan waktu seadanya juga akhirnya pihak pondok dan sekolah mengizinkannya berangkat ke Semarang untuk mengikuti. Namun di tingkat provinsi ia hanya finish di posisi ke-8.
Dengan ini perjuangan itu tidaklah mudah harus dengan cara bertahap. Tanpa rasa semangat dan restu dari orang tua itu tidak ada apa-apanya perjuangan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H