Mohon tunggu...
mohammad yusuf zakaria
mohammad yusuf zakaria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Uin Sunan Ampel jurusan Ilmu Hadist semester 2

Mahasiswa yang mencoba menjadi lebih baik di antara yang baik, Dan selalu mencoba menjadi pemuda yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat masa depan : Ketika manusia dan mesin menyatu

17 Desember 2024   00:04 Diperbarui: 17 Desember 2024   00:04 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Memasuki abad ke-21, teknologi berkembang pesat sebagai jawaban atas tantangan alam. Dengan potensi dan daya kreatifnya, manusia terus menciptakan inovasi di berbagai bidang teknologi, yang semakin canggih seiring waktu. Teknologi kini merasuki hampir seluruh aspek kehidupan, baik privat maupun publik, sehingga hubungan manusia dengan teknologi menjadi sangat erat. Setiap saat, manusia "bergaul" dengan teknologi, bahkan dalam berinteraksi dengan diri sendiri maupun orang lain. Teknologi menjadi medium utama untuk mengenal dunia dan menjalin hubungan antar manusia. Kehadiran teknologi tidak hanya menjadi alat, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, membentuk cara pandang, cara hidup, dan cara bekerja. Di era ini, manusia tidak hanya menggunakan teknologi, tetapi juga hidup berdampingan dan bergantung padanya. Artikel ini akan membahas tentang bagaimana peranan manusia dan mesin di masa depan menurut kacamata filsafat. Simak sampai habis!
Pengertian Manusia
Manusia terus berkembang dan berubah sesuai dengan keinginannya. Hanya manusia yang memiliki kemampuan menciptakan peristiwa, mengejar mimpi, dan menjalankan nilai-nilai tertentu karena ia diberi kebebasan oleh Tuhan atas dirinya sendiri. Fakta ini menunjukkan bahwa sejarah manusia tidak dapat dipahami sebagai perubahan semata, tetapi harus dilihat dari sesuatu yang lebih substansial. Masalah manusia menjadi inti dari segala persoalan. Peradaban modern saat ini berdiri di atas fondasi humanisme, yang berakar dari pemikiran Yunani Kuno sebagai reaksi terhadap dominasi filsafat skolastik dan agama pada Abad Pertengahan.
Dalam Islam, Adam adalah simbol manusia, di mana proses penciptaannya digambarkan secara simbolis. Pada awalnya, Tuhan menyampaikan kepada para malaikat bahwa Dia hendak menciptakan khalifah di muka bumi. Kehadiran manusia sebagai wakil Tuhan menunjukkan nilai luhur yang diberikan kepada manusia, termasuk misi suci yang dipercayakan kepadanya. Manusia diberi sifat-sifat Tuhan: kemampuan mencipta, kehendak, serta kesadaran terhadap alam semesta.
Namun, sifat suci manusia dipertanyakan oleh para malaikat, yang menyebut bahwa manusia akan membawa kehancuran dan menumpahkan darah. Tuhan menjawab, "Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Manusia kemudian diciptakan dari tanah, simbol kerendahan, dan ditiupkan Roh-Nya, simbol kesucian. Gabungan ini menjadikan manusia sebagai makhluk dua dimensi: memiliki kecenderungan menuju kehinaan, tetapi juga potensi untuk mencapai puncak spiritual tertinggi.
Manusia, dengan kontradiksi dalam dirinya, diberi kebebasan untuk memilih antara dua kutub tersebut. Perjuangan antara keduanya akan menentukan nasibnya. Setelah penciptaannya, Allah mengajarkan nama-nama kepada manusia, yang menjadi simbol penghormatan terhadap intelektualitas. Bahkan, Allah memerintahkan malaikat untuk sujud kepada manusia, sebagai bentuk pengakuan atas keistimewaan manusia yang tidak ditentukan oleh ras, tetapi oleh kecerdasan dan kemampuan berpikir.
Manusia juga menerima amanah Tuhan yang tidak berani dipikul oleh makhluk lain, menunjukkan keistimewaannya sebagai khalifah di bumi. Menurut Jalal al-Din Rumi, amanah ini meliputi kehendak bebas yang dimiliki manusia. Sebagai makhluk dua dimensi yang memikul misi suci, manusia membutuhkan agama untuk menjaga keseimbangan antara aspek spiritual dan material. Dalam Islam, manusia tidak dipandang lemah di hadapan Tuhan, tetapi sebagai makhluk yang bertanggung jawab atas hidupnya dan lingkungannya.
Pengertian Mesin
Mesin adalah perangkat atau alat yang dirancang untuk mempermudah pekerjaan manusia dengan memanfaatkan tenaga, baik secara manual, mekanis, maupun otomatis. Mesin bekerja berdasarkan prinsip konversi energi untuk menghasilkan gerakan, tenaga, atau fungsi tertentu. Dalam konteks teknik, mesin sering didefinisikan sebagai suatu perangkat mekanis yang mengubah energi menjadi bentuk kerja yang diinginkan melalui serangkaian mekanisme.
Mesin telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia sejak revolusi industri. Pada dasarnya, mesin terdiri dari komponen-komponen utama seperti sumber tenaga, sistem transmisi, serta mekanisme penggerak. Mesin sederhana, seperti katrol atau tuas, memanfaatkan prinsip mekanika dasar untuk meningkatkan efisiensi tenaga manusia. Sementara itu, mesin modern, seperti mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) atau mesin listrik, menggunakan energi bahan bakar atau listrik untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar.
Fungsi utama mesin adalah menggantikan atau memperkuat tenaga manusia. Mesin memungkinkan manusia untuk menyelesaikan pekerjaan berat atau rumit dengan lebih cepat dan efisien. Dalam berbagai sektor, mesin telah memainkan peran signifikan, mulai dari industri, transportasi, pertanian, hingga rumah tangga. Misalnya, mesin traktor membantu dalam pengolahan lahan, mesin kendaraan mempercepat mobilitas, dan mesin cuci mempermudah kegiatan rumah tangga.
Teknologi Mesin Seiring Berkembangnya Zaman
Kemajuan teknologi mesin kini semakin erat terkait dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). AI telah merevolusi cara mesin bekerja, memungkinkan mesin tidak hanya menjalankan tugas mekanis tetapi juga belajar, menganalisis data, dan membuat keputusan secara mandiri. Integrasi AI dalam teknologi mesin menciptakan efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan membuka peluang baru di berbagai sektor.
Dalam dunia industri, mesin berbasis AI seperti robot pintar mampu mengoptimalkan proses manufaktur. Dengan teknologi Computer Numerical Control (CNC) yang didukung AI, mesin-mesin ini dapat menghasilkan produk dengan presisi tinggi, meminimalkan kesalahan, dan meningkatkan kecepatan produksi. Selain itu, AI memungkinkan mesin untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan kerja, misalnya mengenali pola kerusakan untuk melakukan perawatan prediktif.
Di sektor transportasi, AI juga berperan besar melalui pengembangan kendaraan otonom. Mobil tanpa pengemudi menggunakan algoritma AI untuk membaca data dari sensor dan kamera, sehingga dapat membuat keputusan seperti menghindari hambatan atau menentukan rute terbaik secara real-time. Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan keselamatan dan efisiensi di jalan raya.
Mesin berbasis AI juga berkembang pesat dalam bidang kesehatan. Robot medis dengan AI kini digunakan untuk membantu operasi dengan presisi yang tinggi atau menganalisis data medis untuk memberikan diagnosis yang lebih akurat. AI dalam mesin ini memungkinkan dokter untuk fokus pada pengambilan keputusan strategis. Secara keseluruhan, AI membawa teknologi mesin ke level baru. Tidak hanya sebagai alat mekanis, tetapi juga menjadi sistem cerdas yang mampu bekerja secara otonom, berinovasi, dan memberikan solusi untuk tantangan kompleks di berbagai bidang kehidupan.
Suka Duka Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi telah membawa dampak besar dalam kehidupan manusia, memberikan banyak manfaat sekaligus tantangan. Di satu sisi, teknologi membuka peluang baru, meningkatkan efisiensi, dan mempermudah berbagai aspek kehidupan. Namun, di sisi lain, teknologi juga menimbulkan masalah yang perlu dihadapi dengan bijak.
Keuntungan utama dari kemajuan teknologi adalah peningkatan kualitas hidup. Dalam dunia medis misalnya, teknologi telah memungkinkan diagnosis lebih cepat dan perawatan yang lebih efektif. Contohnya, penggunaan robot dalam bedah memberikan tingkat presisi tinggi. Di bidang komunikasi, teknologi seperti internet dan ponsel pintar menghubungkan orang di seluruh dunia secara instan, memungkinkan transfer informasi tanpa batas. Begitu pula di sektor industri, otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI) telah meningkatkan produktivitas dengan mengurangi kesalahan manusia.
Namun, kemajuan teknologi juga membawa banyak tantangan. Salah satunya adalah ketergantungan manusia pada teknologi. Banyak pekerjaan kini tergantikan oleh mesin, yang menciptakan ancaman pengangguran di beberapa sektor. Selain itu, teknologi informasi yang mempermudah akses data juga menghadirkan risiko keamanan, seperti pencurian data dan pelanggaran privasi. Belum lagi dampak sosial, seperti menurunnya interaksi langsung antarindividu karena lebih banyak waktu dihabiskan di dunia maya.
Kemajuan teknologi juga berdampak pada lingkungan. Produksi perangkat elektronik menghasilkan limbah yang sulit terurai, sementara eksploitasi sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan teknologi semakin meningkat. Oleh karena itu, menghadapi suka duka kemajuan teknologi memerlukan keseimbangan. Pemanfaatan teknologi harus diiringi kesadaran akan dampaknya, serta upaya untuk menciptakan inovasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan cara ini, manusia dapat terus menikmati manfaat teknologi tanpa mengabaikan tantangan yang ada.
Manusia dan Mesin: Harmoni di Tengah Kemajuan Teknologi
Dari berbagai pembahasan mengenai kemajuan teknologi, khususnya dalam kaitannya dengan mesin dan kecerdasan buatan (AI), dapat disimpulkan bahwa hubungan antara manusia dan mesin adalah bentuk kolaborasi yang terus berkembang. Mesin pada dasarnya diciptakan untuk mempermudah kehidupan manusia, memberikan efisiensi, produktivitas, dan solusi atas tantangan kompleks.
Mesin, dengan integrasi AI, kini mampu bekerja secara mandiri, menggantikan tenaga manusia, dan bahkan mengambil keputusan. Hal ini menunjukkan bahwa mesin tidak lagi sekadar alat mekanis, tetapi juga bagian penting dari kehidupan modern. Meski begitu, manusia tetap menjadi faktor utama yang mengendalikan teknologi. Akhirnya, harmoni antara manusia dan mesin adalah kunci utama untuk menghadapi era teknologi. Dengan pendekatan yang tepat, manusia dapat memanfaatkan potensi mesin secara maksimal, tanpa kehilangan identitas dan peran fundamentalnya sebagai penggerak peradaban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun