Mohon tunggu...
Yusuf
Yusuf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ)

Saya merupakan mahasiswa aktif UPN Veteran Jakarta semester 3. Saya memiliki interesting dalam dunia media dan hiburan, khususnya media kreatif. Konten yang sangat saya nanti-nantikan di media sosial adalah terkait dengan media hiburan, media kreatif dan Fashion.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Menelisik Upaya Kasus Penganiayaan Mario Dandy Menggunakan Perspektif Psikologi

11 Desember 2023   18:44 Diperbarui: 11 Desember 2023   20:01 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ego

Ego merupakan aspek psikologi dari kepribadian yang timbul karena kebutuhan organisme untuk  berhubungan  dengan  realitas yang fungsinya untuk memediasi, memuaskan keinginan id antara realitas dan keinginan agar dapat diterima di masyarakat. Melalui proses ini, ego membuat rencana untuk memenuhi kebutuhannya dan memeriksa apakah rencana tersebut berhasil atau tidak.

  • Superego

Superego merupakan aspek sosiologis kepribadian yang mewakili nilai-nilai tradisional/masyarakat dan cita-cita sosial dalam bentuk perintah atau larangan agar dapat mengatur perilaku berdasarkan perintah dan larangan tersebut. Superego berfungsi untuk mencegah perilaku agresif yang tidak pantas secara sosial, sehingga mendorong ego untuk melakukan aktivitas yang baik dan mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu, Superego lebih mementingkan pencapaian kesempurnaan dibandingkan pencapaian kesenangan.

Dalam kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy ini sangat berakibat fatal bagi korbannya yaitu David, namun di balik semua penganiayaan tersebut terdapat konflik yang memicu adanya penganiayaan tersebut. Berbagai faktor bisa muncul, seperti  perbedaan pendapat, kebencian, dan kesalahpahaman yang bisa berujung pada konflik  serius. Dalam hal ini, beberapa teori dapat digunakan untuk menganalisis terjadinya penganiayaan kasus tersebut.

Menurut Baumeister & Vohs (2007, dalam Prabasari 2023) bahwa teori konsistensi kognitif merupakan suatu teori yang mengkaji tentang preferensi setiap individu mengenai keseimbangan aspek kognitif, seperti keyakinan, pemikiran, sikap, pengetahuan, pendapat, dan niat. Dalam kasus Mario Dandy, teori konsistensi kognitif menjelaskan bagaimana seseorang cenderung menjaga konsistensi antara keyakinan, sikap, dan perilaku. Dengan demikian, mungkin Mario Dandy memiliki kekuatan bahwa ia memiliki hak istimewa karena ayahnya adalah seorang pejabat, yang kemudian membuat ia semena mena mempengaruhi perilakunya terhadap David Ozora. Meskipun tindakannya bertentangan dengan norma sosial, namun demi menjaga konsistensi kognitif, ia dapat merasionalisasikan tindakannya.

Sedangkan teori id, ego, dan superego dalam psikoanalisis menegaskan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh id (keinginan naluri), ego (penengah antara id dan realitas), dan superego (internalisasi aturan dan nilai-nilai masyarakat). Dalam hal ini, perilaku arogan Mario Dandy mungkin dapat dijelaskan oleh dominasi id-nya yang tidak terkendali, sedangkan ego dan superego tidak mampu mengendalikannya.

Dalam konteks kasus ini, teori konsistensi kognitif membantu kita memahami bagaimana individu seperti Mario Dandy membangun konsistensi antara keyakinan tindakan dengan perilaku arogannya. Di sisi lain, teori id, ego, dan superego memberikan gambaran tentang konflik batin yang mungkin dialami  Mario Dandy, dimana kendali idnya yang tidak terkendali mungkin menjadi faktor utama perilaku arogannya, sedangkan ego dan superegonya mungkin tidak mampu mengendalikannya.

Kesimpulan 

Teori konsistensi kognitif dan teori psikoanalisis digunakan untuk menganalisis kasus Mario Dandy. Konsistensi kognitif yang terjadi pada kasus Mario Dandy ini dapat dilihat dari keyakinan, tindakan, dan perilaku tidak manusiawi tersebut yang dilakukan Mario kepada Dandy, jadi apa yang Mario pikirkan terhadap tindakan yang dia akan lakukan, maka tindakan itu harus terjadi. Lalu, dalam analisis teori psikoanalisis dengan struktur kepribadian id, ego, dan superego dalam kasus Mario Dandy dapat dilihat bahwa konflik yang terjadi antara Mario Dandy ini merupakan konflik batin yang dimana id yang ada didalam diri Mario tidak bisa terkendalikan sehingga id nya tersebut lebih mendominasi daripada ego dan superegonya yang menyebabkan emosi, pikiran negatif, serta tindakan yang arogan lebih dikuasai daripada meredakan emosi dan berpikir secara positif. Dengan demikian, dari analisis teori psikoanalisis dan teori konsistensi kognitif dapat disimpulkan bahwa perilaku Mario Dandy ini dipengaruhi oleh faktor psikologis dan kognitif yang ada pada dalam dirinya. 

Dari adanya kasus Mario Dandy ini merupakan suatu pencerahan untuk kita semua agar kasus-kasus penganiayaan yang ada di Indonesia tidak lagi terjadi. Solusi yang dapat diberikan agar kasus penganiayaan ini tidak terjadi dapat dilakukan dengan mengontrol diri, bila ada masalah diselesaikan dengan kekeluargaan, dan berpikir terbuka terhadap dampak apa yang terjadi kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun