Mohon tunggu...
Yusuf Irhamudin
Yusuf Irhamudin Mohon Tunggu... -

In the world nothing is imposible.. ^_^\r\nPsikologi UIN Malang 12410034

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nikmatnya Merokok

26 Mei 2015   20:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:34 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mudah sekali kita temui orang merokok di Indonesia, di manapun dapat kita jumpai. Baik dari kalangan bawah hingga kalangan atas kebiasaan merokok sudah membudaya. Bahkan pemerintah termasuk oknum polusi sebagai pemberi contoh bagi masyarakat juga turut serta dalam budaya merokok ini. Apa jadinya negara Indonesia jika warganya saja menjadi merokok sebagai budaya?

Jika kita teliti betul-betul, kebanyakan pria yang merokok tidak disukai oleh para wanita. Namun hal itu tidak menjadikan mereka sang pecinta rokok mengubah kebiasaan mereka demi terlihat baik dihadapan wanita. Mereka justru beranggapan bahwa dengan merokok terlihat lebih maco dan keren. Namun hal yang perlu diingat, apa gunanya terlihat maco dan keren jika akan menimbulkan banyak kemudhorotan?

Hal yang nampak saja, ketika kita lihat bungkus rokok, di situ telah dicantumkan apa saja bahayanya merokok, mulai dari tampilan pada bungkus rokok tersebut beserta peringatannya. Juga tercantum berbagai penyakit yang ditimbulkan alhasil dari merokok. Tapi mengapa para perokok tak jera dengan bahaya tersebut?

Rokok mengandung zat-zat kimia, diantaranya Nikotin, Karbon monoksida, Nitrogen Oksida, dll. Nikotin merupakan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh, misalnya adalah otak. Dia semacam racun yang bisa bertinndak langsung ke otak. Jika lama kelamaan akhirnya bisa menimbulkan stroke, itu akibat yang paling berbahaya.

Merokok biasanya dilakukan setelah makan atau ketika mengalami berbagai masalah. Pelarian yang bisa mereka lakukan adalah dengan jalan merokok. Dengan kandungan zat Nikotin yang terdapat di dalamnya, perokok berusaha mencari ketenangan dengan menghisapnya.

Sekarangn ini, harga sembako semakin meningkat.Begitu juga dengan harga rokok. Harga rokok yang semakin mahal tidak mempan membuat perokok jera untuk membeli rokok. Perokok juga tidak cemas jika uangnya habis karena membeli rokok. Mereka berpikir uang yang mereka pakai tidak akan habis dengan membeli rokok hanya karena mereka mengandalkan penghasilan yang mereka dapatkan.

Mereka yang suka merokok dan telah menjadi kebiasaan, merasa ketika menghisap rokok merasa pikiran tenang, nyaman, beban terasa enteng. Namun ketika mereka telah menghabiskan sebatang rokok, mereka tanpa disadari ingin menghisapnya lagi. Lama kelamaan akan ketagihan dengan zat Nikotin tersebut.

Merokok itu jika dihapuskan, mungkin banyak sekali pihak yang setuju terutama wanita. Namun, menimbulkan akibat yang buruk karena meningkatkan pengangguran di negara ini. Dengan ditutupnya pabrik-pabrik rokok pasti banyak orang yang kehilangan pekerjaan, sehingga semakin tinggi angka kriminalitas di negara ini. Selain itu, devisa negara juga akan berkurang.

Yang jelas ada banyak sekali pendapat yang setuju dan tidak setuju rokok di haramkan karena sperti apa yang penulis jelaskan bahwa banyak sekali hal-hal yang akan merugikan negara dan masyarakat walaupun rokok sangat berbahaya. Penulis pun juga seorang perokok jadi penulis meurapakan salah satu pihak yang tidak setuju jika merokok di haramkan. Hehehe :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun