Mohon tunggu...
Yusuf Wibisono
Yusuf Wibisono Mohon Tunggu... -

Pria berdarah Klaten Jawa Tengah. Kini, aktif di Partai Amanat Nasional (PAN). Blog di Kompasiana ini akan dijadikan sebagai saluran komunikasi dengan publik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saatnya Yang Muda Bekerja Nyata

7 April 2014   22:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:57 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13968590401716175296

[caption id="attachment_330574" align="aligncenter" width="300" caption="Sosok Yusuf Wibisono"][/caption]

Yusuf Wibisono, calon legislatif (Caleg) nomor urut 1 DPR RI dari PAN di Daerah Pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah ini semakin mantab menghadapi Pemilu 9 April mendatang. Banyak persiapan yang sudah dilakukan untuk dapat melenggang ke Senayan. Berikut ini wawancara Radar Solo dengan Yusuf Wibisono untuk mengetahui visi dan misi putra alm.Marwoto Mitrohardjono.

Apa yang mendasari Anda maju sebagai caleg dari Dapil V Jateng?

Ini tidak lepas dari sejarah almarhum bapak (Marwoto Mitrohardjono), yang dulu menjadi anggota DPR RI dua periode dari Dapil V Jawa Tengah. Saya sebagai putra beliau diberi amanah untuk ikut melanjutkan perjuangan. Itu merupakan pesan penting bapak kepada saya. Tentu sebagai anak yang berbhakti saya wajib menjalankan amanah tersebut. Kemudian sebagai anak bangsa saya ingin berkontribusi terhadap jalannya pemerintahan di negeri ini.

Amanah ini juga disampaikan langsung oleh Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN bapak Muhammad Amin Rais. Dalam beberapa kali pertemuan, saya diberi dhawuh untuk maju. Tentu ini menjadi pelecut semangat saya untuk maju sebagai caleg di Dapil V ini.

Bagiamana tanggapan orang terdekat dengan keputusan Anda untuk maju?

Sebelum saya memutuskan untuk terjun ke politik praktis, saya terlebih dahulu meminta restu kepada ibu saya. Alhamdulillah beliau mendukung, termasuk kakak dan adik-adik saya juga ikut memberikan motivasi niat saya ini.

Begitu juga istri dan anak saya juga sudah sangat memahami dengan keputusan yang saya ambil. Sehingga mereka sangat mengerti saat kesibukan saya semakin bertambah, tidak hanya sibuk mengurus pekerjaan namun ada kesibukan lain di partai dan di Dapil.

Banyak juga sahabat bapak yang datang kepada saya untuk mengapresiasi dan memberikan mendukung keputusan ini. Saya merasakan antusiasme mereka saat melakukan sosialisasi. Di beberapa kali pertemuan, rupanya mereka merasa sangat senang dapat bertemu langsung dengan saya. Saya sungguh mensyukuri hal ini.

Permasalahan apasaja yang masih butuh mendapat perhatiandi DapilV ini?

Setelah melihat langsung potensi ekonomi yang ada di Solo, Boyolali, Klaten dan Sukoharjo, saya rasa masih peluang besar untuk menjadikannya semakin maju dan berkembang ketimbang sekarang ini. Tinggal bagaimana menggerakkan potensi yang ada di masing-masing kota dan kabupaten.

Saya ambil contoh di di Klaten. Di sana, ada pusat industri kain lurik dengan alat tenun bukan mesin (ATBM), jenis usaha ini sudah menjadi trade mark Klaten sejak puluhan tahun lalu. Namun, eksistensinya mulai tergeser dengan perkembangan industri tekstil moderen. Bagi saya, ini harus segera dicarikan solusi agar keberadaan industri lurik ATBM tetap bisa eksis dan mampu bersaing.

Kemudian di Sukoharjo terdapat industri jamu tradisional yang sudah dikenal ke berbagai penjuru tanah air. Industri ini harus disentuh dari sisi inovasinya, karena dapat menjadi penyangga perekonomian di Kota Makmur.

Untuk infrastruktur tetap harus ada kerjasama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabuapten dalam menyelesaikan permasalahan infrastruktur. Sudah ada klasifikasi mana fasilitas publik yang harus ditangani pusat dan mana yang menjadi kewajiban daerah. Jadi tinggal bagaimana melakukan komunikasi antar pimpinan daerah. Tentu semua butuh upaya dari berbagai pihak. Anggota DPR dengan wewenangnya bisa ikut merumuskan kebijakan yang pro pada pengembangan ekonomi lokal.

Di Klaten saat ini banyak terjadi aktivitas penambangan liar di kawasan rawan bencana (KRB), bagaimana mengatasinya?

Kalau sudah masuk zona  terlarang apapun alasannya usaha penambangan  liar tetap harus ditertibkan. Namun harus ada proses pendekatan kepada pengelola tambang sehingga tidak muncul gejolak yang terjadi di masyarakat.

Ini tinggal komitmen dari kepala daerah serta aparat penegak hukum yang ada di wilayah tersebut. Saya kira payung hukum untuk menindak aktivitas penambangan liar sudah ada. Jadi tinggal pemangku kebijakan mau serius apa tidak dalam upaya menegakkan supermasi hukum.

Persiapan apa saja yang sudah dilakukan agar terpilih menjadi anggota DPR RI?

Sejak memutuskan untuk maju sebagai caleg, saya sudah membangun komunikasi intensif dengan jajaran struktural PAN dan Muhammadiyah. Ini saya lakukan karena kedua organisasi inilah yang benar-benar paham terhadap basis pemilih di Dapil  V Jawa Tengah ini.

Tidak hanya itu, komunikasi serupa juga saya bangun dengan para tokoh masyarakat yang memiliki kesamaan pandangan untuk berjuang bersama saya. Dengan begitu, kelak mereka memiliki wakil yang jelas di  DPR RI. Maka saya wajib untuk memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi dari masyarakat yang telah memberikan dukungan. (Penulis Boy Rahmanto Radar Solo)

Riwayat hidup

Nama : Yusuf Wibisono S.E

Nama istri : Finiantri Sari Aziz

Jumlah anak : 2 (dua)

Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 11 Mei 1977

Pekerjaan : Wiraswasta

Riwayat pendidikan :


  1. Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta
  2. Yayasan Pendidikan IKIP Lab. School Rawamangun Jaktim
  3. SMPN 232 Jaktim
  4. SD Muhammadiyah 4 Rawamangun Jaktim


Profil Yusuf Wibisono ini sebelumnya pernah ditayangkan di harian Radar Solo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun