[caption id="attachment_74566" align="alignleft" width="300" caption="Manny Pacquiao (google)"][/caption] Di kancah tinju dunia, ada beberapa petinju yang saya kagumi. Sebut saja, Muhammad Ali, Mike Tyson, Roy Jones Jr, Sugar Ray Leonard, Marvin Hagler, Roberto Duran, dan Manny Pacquiao . Sabtu atau Minggu pagi WIB nanti, petinju bernama lengkap Emmanuel Dapidran Pacquiao kembali naik ring. Petinju asal Filipina ini bakal ditantang Antonio Margarito pada pertarungan kelas Welter WBC di Cowboys Stadium, Texas. Saya tak ingin mengulas apalagi memprediksi jalannya laga Pacquiao. Petinju berjulukan "PacMan" ini adalah legenda hidup tinju dunia. Dia adalah juara dunia 7 divisi. Dia juga menjadi petinju pertama dalam sejarah yang merebut 9 titel dunia di 7 kelas (berat) berbeda. Rekor yang tentunya akan kembali pecah jika menang atas Margarito. Kini, Pacquiao sendiri disebut sebagai salah satu olahragawan yang memiliki pengaruh besar. Tak hanya di kampung halamannya, di mana dia menjadi petinju pertama (yang masih aktif) yang menjadi anggota Kongres Filipina, tapi juga secara global. [caption id="attachment_74567" align="alignright" width="150" caption="Di sampul Time Asia (google)"]
[/caption] Sebagai contoh, pada akhir bulan lalu, Bob Arum (promotor) meminta Pacquiao sejenak meninggalkan latihannya di Los Angeles dan datang ke Las Vegas. Arum meminta Pacquiao membantu kampanye Senator Harry Reid. Untuk kali ini, persaingan yang dihadapi sang senator memang lebih berat ketimbang sebelumnya. Pacquiao sendiri diminta karena banyaknya warga keturunan Filipina yang tinggal di Las Vegas. Alhasil? Rein pun kembali terpilih sebagai senator dengan suara mutlak. Bagi dunia tinju, PacMan bisa disebut penyelamat. Ya, dalam beberapa tahun terakhir, pamor
olahraga ini di AS mengalami penurunan. Banyak media yang tak lagi tertarik. The Washington Post bahkan tak menyuguhkan berita tinju lagi. Sedangkan New York Post hanya sesekali. Tapi, semua berbeda jika terkait Pacquiao. Nyaris semua media, cetak ataupun elektronik tak mau ketinggalan. Entah berapa acara talk show terkemuka dia hadiri. Takhta di atas ring tinju membuat nasib Pacquaio berubah drastis. Dari masa kecil yang serbakekurangan, Pacquiao kini bergelimang harta. Sebuah rumah, yang bisa disebut istana, dibangunnya di General Santos (GenSon) City, kota kelahirannya. Percaya atau tidak, rumah yang lebih dikenal sebagai "Pacquaio Mansion" itu merupakan satu-satunya bangunan baru di Genson City. [caption id="attachment_74569" align="alignleft" width="300" caption="Saat disumpah sebagai anggota Kongres (google)"]
[/caption] Berkat keperkasaan di atas ring, Pacquaio menjelma menjadi pahlawan, bahkan dewa di Filipina. Banyak anak-anak Filipina yang ingin menjadi seorang Pacquaio. Ya, Pacquiao adalah bukti jika impian bisa menjadi kenyataan. Dari anak petani sayuran menjadi atlet tenar, bintang film, penyanyi, dan anggota Kongres. Pengalamannya hidup di tengah kesulitan membuat Pacquaio ringan tangan dalam membantu kaum papa. Kecintaan publik Filipina kepada Pacquiao kian berlipat. Bagi rakyat Filipina, Pacquaio adalah "The People's Champ". "Sudah banyak yang saya raih dalam tinju. Apa yang saya ingin raih lebih banyak saat ini adalah dalam pelayanan masyarakat. Saya ingin menjadi juara di sini," kata Pacquiao. "Pacquiao dicintai publik Filipina karena dia bagian dari mereka. Dia berpakaian seperti mereka. Dia mendapat status selebritas tapi tak melihat dirinya sebagai selebritas. Itu yang membuatnya sangat populer," ujar Arum. Namun, bukan berarti kisah seorang Pacquiao mulus tanpa cela. Dia pun acap dihantam berbagai cerita miring, terutama terkait dengan wanita. Bahkan, Pacquiao sempat dikabarkan memiliki anak dari hubungan gelapnya. Terakhir, suami dari Jinkee ini dikabarkan dekat dengan model seksi bernama Krista Ranillo.
Lulus SMA 2007 Saat berusia 12 tahun, Manny Pacquaio berpetualang ke Manila dari kampungnya di Mindanao. Di ibukota, Pacquiao menjajakan rokok di jalan alias menjadi pedagang asongan. Saat usia tersebut, Pacquiao sudah tak lagi bersekolah. Dia putus sekolah saat berada di level enam alias Sekolah Dasar (SD). Setelah sukses menjadi petinju dunia, Pacquaio akhirnya berpikir untuk melanjutkan sekolah. Ya, bersama Bobby, adiknya, dua kemudian mengikuti sekolah persamaan setingkat SMA atau di Indonesia dikenal sebagai program Kejar Paket C. Pada Februari 2007, Pacquaio bersaudara mengikuti ujian kesetaraan. Ujian dengan materi Bahasa Inggris, Bahasa Filipina, pengetahuan sosial, Matematika, dan sains tersebut memakan waktu enam jam,"Sungguh meletihkan," ujar Pacquaio. Â "Dia benar-benar ingin lulus. Dia sangat bersungguh-sungguh, seperti saat di atas ring. Dia membaca soal sangat serius dan menjawabnya dengan baik," ujar petugas Departemen Pendidikan. (Dari berbagai sumber)
Lihat Olahraga Selengkapnya
