Mohon tunggu...
Yusuf Abdillah
Yusuf Abdillah Mohon Tunggu... profesional -

Pencinta Olahraga, khususnya sepak bola http://yusufabdillah.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mutiara dalam Lumpur (Catatan El Clasico)

5 Mei 2011   22:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:02 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Tak ada yang meragukan kecemerlangan Iker Casillas sepanjang rangkaian el clasico. Keluhan soal wasit yang dianggap memihak seakan menutupi aksi brilian seorang Casillas. Ya, jika tak ada Casillas, bukan tak mungkin gawang Madrid kebobolan lebih banyak gol.

Diving

Bagi banyak orang, diving adalah perbuatan tercela (termasuk saya). Lalu, mengapa ke dalam hal positif di el clasico? Percaya atau tidak, setuju atau tidak, Cheating is cultural. Kubu Real Madrid mengeluhkan, bahkan mengutuk "akting" yang dilakukan pemain Barca. Bahkan, pihak Madrid menyebutnya sebagai sikap tak sportif yang direncanakan. Madrid mengatakan semua itu seakan mereka tak pernah melakukannya.

Semua setuju jika diving/akting adalah perbuatan buruk. Sama buruknya dengan melanggar lawan yang berada dalam posisi menguntungkan. Namun, jauh lebih buruk saat pemain sengaja "memakan" kaki lawan. Diving/akting buruk, tapi tak sampai mengakhiri karier seseorang.

Lagipula, di sebagian negara, diving/akting tetap merupakan perbuatan buruk, namun tak perlu dibesarkan alias dalam batas tertentu masih bisa ditoleransi. Dan, Spanyol adalah satu negara tersebut.

Ya, di Spanyol adalah biasa seorang pemain "mencari" penalti, tendangan bebas, atau kartu buat lawan. Sepakbola selalu disebut sebagai permainan jalanan. Bahkan, muncul pendapat yang mengatakan mengapa pemain berusaha tetap berdiri saat dirinya dilanggar. Jika lawan agresif, mengapa tak memanfaatkannya. Lagian, jika ada pemain yang diketahui melakukan diving dan lolos dari pengamatan wasit, yang disorot bukanlah si pemain melainkan wasit. Ya, itulah yang terjadi di Spanyol.

Banyak yang mengecam Pedro, Sergio Busquets, Dani Alves, atau Javier Mancherano. Tapi, pihak-pihak itu seakan menutup mata. Mana kecaman mereka saat Ronaldo atau Angel Di María berakting? Sebagai catatan, Ronaldo dan di Maria adalah termasuk pemain "penghasil" penalti terbanyak di La Liga, kebanyakan "dibumbui" akting.

Fans

Salut kepada suporter kedua kubu. Wajar jika saja mereka bertingkah brutal atau melakukan perusakan karena kecewa. Apalagi, dengan latar belakang masa lalu kedua kubu. Tapi, mereka tak melakukan hal itu.

Dengan semua agresi, bumbu, provokasi, dan segala hal yang terjadi di luar lapangan, bisa saja memicu aksi kekerasan. Bayangkan, puluhan ribu pendukung Barca dan puluhan ribu suporter Madrid bertemu di satu kota. Segala hal yang bisa memicu kekerasan tersedia, tapi apa yang dilakukan mereka? Have a great time.

Gol Pedro

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun