Mohon tunggu...
Yusuf Abdillah
Yusuf Abdillah Mohon Tunggu... profesional -

Pencinta Olahraga, khususnya sepak bola http://yusufabdillah.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Dalglish dan Derby Merseyside

14 Januari 2011   08:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:36 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12949955301803039609

Minggu (16/1), "King" Kenny Dalglish kembali ke Stadion Anfield. Dalam dua laga awal sebagai pelatih, Dalglish menelan kekalahan, 0-1 di kandang Manchester United, dan 1-2 di markas Blackpool. Kini, di laga kandang perdana usai menggantikan Roy Hodgson, Dalglish dipastikan akan mendapat ujian keras. Bagaimana tidak, Dalglish akan mendampingi pasukannya menghadapi Everton, dalam derby Merseyside. Meski ada perkembangan dalam hal permainan, masih banyak kekurangan yang masih perlu dibenahi Dalglish. Salah satunya membereskan carut-marutnya barisan pertahanan Liverpool dan tentu saja mengembalikan kepercayaan diri pasukannya. Liverpool sendiri jarang menghadapi sebuah derby dalam posisi di bawah tekanan seperti saat ini. Situasi ini tentu tak menguntungkan. Wajar jika laga melawan Everton bisa disebut ajian yang sesungguhnya bagi Dalglish. Laga ini bisa menjadi cermin dan penentu masa depan klub secara keseluruhan. Kemenangan bisa menjadi pelambung moral pemain. Sebaliknya, kekalahan dijamin kian meruntuhkan spirit tim. Sebagai "orang lama" di Liverpool, Dalglish tentu memiliki memori terkait derby kontra Everton. Paling tidak ada lima laga derby yang tampaknya masih melekat dalam memori King Kenny. Yang pertama terjadi pada agustus 1985. Saat itu Liverpool menang 3-2 di kandang Everton. Kala itu, Dalglish yang baru saja menjadi player-manajer di Liverpool mencetak gol pembuka saat pertarungan baru berjalan 20 detik. Dua gol lain disumbang Steve McMahon dan Ian Rush. Semua gol Liverpool dibuat di babak pertama. Di babak kedua, Liverpool berada di bawah tekanan Everton yang sukses mencetak dua gol lewat Graeme Sharp dan Gary Lineker. Suporter Liverpool akhirnya bisa pulang dengan lega setelah nyaris 45 menit menahan napas. Yang kedua saat Liverpool menghadapi Everton di final Piala FA, Mei 1986. Ini adalah derby Merseyside pertama yang terjadi di final Piala FA. Dalglish yang saat itu memakai kostum nomor 7, menggantikan Paul Walsh yang cedera mampu membawa Liverpool bangkit setelah tertinggal lebih dulu lewat gol Gary Lineker. Tiga gol Liverpool dicetak Ian Rush (2 gol) dan Craig Johnston. Liverpool pun meraih double-winner pada musim ini. Laga tak terlupakan Dalglish yang ketiga adalah saat Liverpool kalah 0-1 pada Februari 1988. Ini adalah kekalahan pertama setelah dalam 29 partai Liverpool tak terkalahkan. Everton pun menjadi satu dari dua tim yang bisa mengalahkan Liverpool pada musim 1987/88. Wayne Clarke menjadi pencetak gol semata wayang Everton kala itu. Laga ini juga berlangsung enam bulan setelah chairman Everton mengutuk fans Everton yang menyanyikan chant bernada rasis yang ditujukan kepada John Barnes. Partai tak terlupakan selanjutnya terjadi di final Piala FA 1989. Liverpool menang 3-2 lewat perpanjangan waktu. Laga ini terjadi 5 pekan setelah tragedi Hillsborough. Para pemain pun mengenakan pita hitam tanda dukacita mendalam. You'll Never Walk Alone dinyanyikan secara emosional dipimpin oleh Gerry Marsden dari Gerry and the Pacemakers (yang mempopulerkan lagu ini). Tiga gol Liverpool dibuat John Aldridge dan Ian Rush (2 gol). Sedangkan dua gol Everton diborong Stuart McCall. Yang terakhir, benar-benar menjadi yang terakhir. Terjadi pada Februari  1991 di replay babak kelima Piala FA. Laga ini sendiri berakhir 4-4 lewat perpanjangan waktu dan Everton keluar sebagai pemenang. Laga ini sendiri sangat menguras emosi Dalglish. Everton selalu bisa menyamakan kedudukan. Saking terkurasnya emosi, Dalglish pun mengundurkan diri keesokan harinya karena dilanda stress. [caption id="attachment_84727" align="aligncenter" width="634" caption="Kenny Dalglish terlihat kecewa usai laga Piala FA kontra Everton 1991 silam. King Kenny mundur keesokan harinya. (Echo)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun