Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Membeli Oleh-Oleh, Tradisi atau Bagian dari Pengalaman Wisata?

7 Februari 2025   10:00 Diperbarui: 8 Februari 2025   16:42 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengikuti workshop batik di toko oleh-oleh (foto: dokumentasi pribadi

“Jangan lupa oleh-olehnya ya…”

Kalimat ini sering kita dengar ketika hendak bepergian, baik untuk liburan maupun dalam perjalanan dinas. Bagi masyarakat Indonesia, membawa oleh-oleh setelah bepergian sudah menjadi semacam tradisi. Oleh-oleh bukan hanya sekadar barang bawaan, tetapi juga simbol kepedulian dan kebersamaan dengan orang-orang terdekat.

Mengapa Oleh-Oleh Begitu Penting?

Oleh-oleh bisa berupa makanan khas, suvenir unik, atau produk ikonik dari suatu daerah atau negara yang memiliki nilai historis dan budaya tersendiri. Membeli oleh-oleh tidak selalu untuk diberikan kepada orang lain, tetapi juga sebagai kenang-kenangan pribadi untuk mengingat momen perjalanan yang telah dilalui.

Tak heran jika di berbagai destinasi wisata, terutama tempat-tempat favorit, toko oleh-oleh menjamur dan bersaing menarik minat wisatawan. Toko oleh-oleh bukan sekadar tempat belanja, tetapi juga menjadi bagian dari pengalaman wisata yang berkesan.

Konsep Toko Oleh-Oleh yang Menarik

Agar menjadi daya tarik wisatawan, toko oleh-oleh harus memiliki konsep yang menarik. Beberapa elemen penting yang bisa diterapkan antara lain:

Desain yang unik

Baik eksterior maupun interior toko harus memiliki desain yang menarik dan mencerminkan identitas budaya setempat. Hal ini bisa menciptakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Desain rak display produk yang menarik (foto: dokumentasi pribadi)
Desain rak display produk yang menarik (foto: dokumentasi pribadi)
Tata letak yang rapi dan nyaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun