Bagi pecinta kopi khususnya di kalangan masyarakat urban, mungkin sudah tidak asing mendengar starling. Istilah ini merupakan singkatan dari “Starbucks Keliling”, yang sebenarnya merujuk pada pedagang kopi instan keliling.
Mereka bisa kita jumpai di jalan-jalan, baik itu di area perkantoran maupun pemukiman. Biasanya starling menggunakan sepeda atau motor untuk menjual minuman sachet seperti kopi atau minuman instan lainnya.
Namun, ada fenomena menarik yang belakangan ini muncul. Starling tradisional yang identik dengan kopi instan sachet kini mulai berkembang menjadi lebih modern.
Istilah starling kekinian muncul untuk menggambarkan pedagang kopi keliling yang menjajakan minuman dari biji kopi lokal berkualitas, rasa yang beragam, dan tampilan yang lebih estetis.
Pesona Starling Kekinian
Bagi penikmat kopi, kehadiran starling kekinian memberikan keuntungan tersendiri. Selain mudah dijangkau di berbagai lokasi, harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau, mulai dari Rp 8.000 per cup.
Apa yang membuat starling kekinian ini spesial? Pertama, mereka menggunakan biji kopi lokal berkualitas yang dipadukan dengan variasi rasa, seperti kopi gula aren, chococino, dan lain sebagainya.
Selain itu, beberapa starling kekinian juga menawarkan sistem pembayaran yang modern, seperti menggunakan QRIS, sehingga lebih praktis bagi pelanggan yang tidak membawa uang tunai.
Jika dibandingkan, ada beberapa perbedaan antara starling tradisional dan starling kekinian:
Target pasar, starling tradisional biasanya menargetkan pekerja kantoran dan warga sekitar. Starling kekinian lebih menyasar anak muda yang menginginkan pengalaman ngopi yang modern tanpa harus ke kafe.