Margarana terletak di Desa Marga, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, sekitar 30 km dari Kota Denpasar. Taman ini merupakan situs sejarah yang sangat penting dalam perjuangan bangsa Indonesia, khususnya terkait dengan peristiwa heroik dalam perjuangan melawan penjajah Belanda.
Taman Pujaan BangsaBagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah perjuangan bangsa dan ingin merasakan semangat kepahlawanan para pahlawan, Taman Pujaan Bangsa Margarana adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi.
Sejarah Perjuangan di Margarana
Dulunya Taman Pujaan Bangsa Margarana adalah sebuah medan pertempuran yang dikenal sebagai Puputan Margarana. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 20 November 1946, ketika Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai bersama pasukannya, bertempur melawan tentara Belanda yang ingin kembali menguasai wilayah Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945.
Pertempuran ini berakhir dengan kekalahan di pihak Indonesia, tetapi semangat dan keberanian Letkol I Gusti Ngurah Rai serta pasukannya tetap dikenang sebagai salah satu bentuk pengorbanan besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pasukan Ngurah Rai bertempur habis-habisan dalam taktik perang yang dikenal dengan nama puputan yang berarti bertempur sampai titik darah penghabisan tanpa menyerah kepada musuh.
Monumen dan Fasilitas di Taman Pujaan Bangsa Margarana
Taman Pujaan Bangsa Margarana dirancang sebagai komplek yang tidak hanya menghormati Letkol I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya, tetapi juga sebagai tempat perenungan dan pembelajaran sejarah bagi generasi mendatang.
Sebelum memasuki komplek terdapat monumen yang berisi daftar para pahlawan yang gugur di Bali periode tahun 1945-1950 sejumlah 1.372 orang yang diabadikan menjadi tugu pahlawan di Taman Bahagia.
Tugu yang terdapat di area taman makam pahlawan ini hanyalah simbolis, mengingat masyarakat Hindu Bali menerapkan sistem ngaben atau upacara pembakaran jenazah bagi mereka yang meninggal.