Sebuah kehormatan bagi saya mendapatkan buku salah seorang Kompasianer yang saya hormati yaitu Bapak Merza Gamal. Karya buku ini memiliki judul “Penguatan Share Values & Corporate Culture: Menghadapi Tatanan Baru Pasca Pandemi Covid-19”.
Bagi saya, buku ini mampu memperkaya wawasan dan pengetahuan mengenai nilai-nilai yang disepakati (share values) dan budaya perusahaan (corporate culture).
Buku ini mengeksplorasi peran penting dari penguatan nilai-nilai yang disepakati dan budaya perusahaan dalam menghadapi tantangan pascapandemi Covid-19. Beliau yang sangat berpengalaman di bidang perbankan, menyajikan analisis mendalam tentang bagaimana organisasi dapat memperkuat fondasi mereka untuk beradaptasi dengan perubahan tatanan baru.
Salah satu kekuatan utama buku ini terletak pada penjelasan yang jelas dan sistematis tentang bagaimana penguatan nilai-nilai yang disepakati dan pendekatan gesit terhadap budaya perusahaan menjadi pendorong pertumbuhan perusahaan.
Penulis membawa pembaca melalui konsep-konsep kunci, mulai dari pengertian hingga contoh-contoh implementasi yang dapat diadopsi oleh perusahaan.
Pada bagian awal buku ini menguraikan konteks pandemi dan bagaimana kondisi tersebut mampu mencipakan momen kebenaran bagi setiap perusahaan. Bagian ini merinci bagaimana pandemi menguji budaya perusahaan, memaksa untuk menyesuaikan kembali strategi dan budaya mereka.
Budaya sendiri dipandang sebagai kompas internal perusahaan yang krusial saat krisis. Hal menarik lainnya adalah tentang penguatan pondasi spiritual yang dapat memperkuat budaya perusahaan selama masa krisis.
Buku ini secara efektif menggambarkan bahwa nilai-nilai yang disepakati bukan sekadar kata-kata di kertas, melainkan fondasi inti terbentuknya budaya organisasi. Penguatan nilai-nilai yang disepakati, adalah kunci utama dalam membentuk budaya perusahaan yang kokoh.
Buku ini membantu organisasi dalam memahami, mengembangkan, dan mengkomunikasikan nilai-nilai yang disepakati menjadi budaya perusahaan kepada seluruh insan perusahaan. Para pemimpin unit kerja di sebuah organisasi juga dituntut menjadi role model dan agent of change dalam implementasi budaya perusahaan.
Salah satu aspek yang juga mengesankan dari buku ini adalah menyoroti keberadaan transformation office dalam struktur organisasi perusahaan. Untuk meraih transformasi yang berhasil, perusahaan perlu menerapkan pendekatan terstruktur yang dapat memberikan values. Inilah peran dari transformation management office (TMO), yang bertugas membentuk dan mengelola proses transformasi, termasuk membantu mencapai perubahan budaya yang berkesinambungan.
Pemikiran yang disampaikan penulis dalam buku ini adalah untuk memberikan panduan untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan merancang strategi yang berfokus pada keberlanjutan. Penguatan nilai-nilai yang disepakati dan budaya perusahaan memberikan wawasan yang mendalam dan relevan bagi para pemimpin bisnis, manajer, serta pengambil keputusan yang berusaha memahami dan merespons perubahan cepat dalam lingkungan bisnis pascapandemi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!