Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pengalaman Berwisata Tanpa Sinyal

7 Januari 2024   11:11 Diperbarui: 7 Januari 2024   17:17 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Wae Rebo (foto: dokumentasi pribadi)

Ketergantungan terhadap gadget semakin merasuk dalam setiap aspek kehidupan, bahkan ketika sedang berwisata. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, saat ini banyak orang cenderung lebih fokus pada layar gadget mereka daripada menikmati keindahan alam atau pengalaman wisata yang seharusnya menjadi momen berharga.

Ketika berada di destinasi wisata, banyak yang lebih memilih memandang layar ponselnya alih-alih menikmati kecantikan alam.

Saat berwisata tidak jarang terdapat daerah yang belum terjangkau oleh sinyal telepon atau internet. Pengalaman ini mungkin terdengar menantang, tetapi sebenarnya bisa menjadi kesempatan untuk menyelami keindahan alam dan merasakan ketenangan yang jarang ditemui di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari.

Destinasi Wisata Tanpa Sinyal

Saya pernah mengunjungi destinasi wisata yang tidak memiliki sinyal telepon dan jaringan internet, namun hal tidak tidak membuat saya merasa kaget atau bahkan cemas. Buat saya keadaan tersebut adalah kesempatan untuk fokus pada keindahan sekitar.

Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan saat tidak ada sinyal adalah mengeksplorasi pesona alam. Hutan yang lebat, sungai yang indah, dan keagungan gunung seakan memberikan ketenangan. Di sinilah keterampilan untuk menjelajahi alam semakin terasah.

Menyusuri Sunyai Sekonyer di Taman Nasional Tanjung Puting (foto: dokumentasi pribadi)
Menyusuri Sunyai Sekonyer di Taman Nasional Tanjung Puting (foto: dokumentasi pribadi)

Saya dapat merasakan koneksi yang lebih mendalam dengan alam, menyatu dengan lingkungan, dan menikmati keindahan yang mungkin terabaikan saat terlalu sibuk dengan perangkat digital.

Bukan hanya menikmati keanggunan alam, saya dapat lebih mendekati dan merasakan kehidupan lokal. Berbaur dan berinteraksi dengan masyarakat lokal, mengunjungi pasar tradisional, atau mengikuti kegiatan komunitas dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang kehidupan di daerah tersebut. 

Saya dapat belajar banyak tentang adat istiadat, kebiasaan, atau bahkan belajar membuat kuliner khas setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun