Jember, selain memesona dengan keindahan alamnya, dikenal sebagai sentra produksi kopi dan kakao di Indonesia.Â
Ada sebuah tempat yang menawarkan pengalaman yang unik untuk mengeksplorasi dunia kopi dan kakao di daerah tersebut. Di sana, kita bisa mempelajari berbagai aspek produksi kopi dan kakao, dari penanaman hingga proses pengolahan, dan menikmati cita rasa khas kopi dan cokelat dari Jember.
Yuk, simak pengalaman saya saat mengeksplorasi kekayaan budaya kopi dan kakao di Jember.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia
Pusat produksi kopi dan kakao di Indonesia dapat kita temukan di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka). Puslitkoka berdiri pada 1 Januari 1911 dan pada waktu itu bernama Besoekisch Proefstation.Â
Puslitkoka berfokus pada penelitian dan pengembangan kopi dan kakao untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kedua komoditas tersebut.
Beberapa bidang penelitian yang dilakukan meliputi teknologi budidaya, teknologi pengolahan, teknologi pengawetan, dan pengembangan varietas unggul.
Salah satu varietas unggul kopi yang dihasilkan Puslitkoka adalah Komasti (Arabika) yang memiliki beberapa keunggulan, seperti cepat berbuah, memiliki buah yang besar dan padat, serta memiliki cita rasa yang sangat baik.
Fungsi Puslitkoka sebagai lembaga riset dan pengembangan meluas menjadi daya tarik wisata menjadi Taman Eduwisata IPTEK Kopi dan Kakao.
Coco Park, Taman Eduwisata IPTEK Kopi dan Kakao
Taman Eduwisata IPTEK Kopi dan Kakao didedikasikan untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dalam bidang kopi dan kakao. Taman eduwisata secara resmi diresmikan pada tanggal 20 Mei 2016.
Taman ini kemudian diberi nama Coco Park dan dibuka untuk umum pada tanggal 1 Agustus 2016.
Coco Park berlokasi di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, kurang lebih 21 km dari Kota Jember dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Ketika memasuki kawasan Coco Park, wisatawan akan merasakan suasana yang sejuk dan alami.
Layanan dan Fasilitas Wisata Coco Park
Saat berkunjung ke Coco Park, saya mengikuti layanan tour kebun di dalam kawasan tersebut. Tour kebun dilakukan dengan menggunakan kereta kayu yang sangat unik, disebut dengan kereta flintstone.
Selama tour kebun, saya diajak untuk mengunjungi beberapa lokasi di antaranya adalah demplot yang menunjukkan penerapan teknologi budidaya tanaman kopi dan kakao, koleksi plasma nuftah kopi dan kakao, serta area penangkaran Rusa Timor (Cervus timorensis), Rusa Tutul (Axis-axis), dan Merak Hijau (Pavo muticus).
Limin, pengemudi kereta flintstone, menuturkan bahwa perkebunan ini memiliki luas 160 ha. "Untuk menikmati area perkebunan memang disyaratkan menaiki kereta, jadi tidak bisa mandiri," jelas Limin.Â
Saat melakukan tour kebun, saya sempat berhenti sejenak untuk berfoto di area kebun.
Tour kebun berakhir di Unit Pengolahan Biji Kopi dan Kakao dan langsung terlihat mesin besar pemecah buah kakao dan pemisah biji yang disebut pod breaker. Pod breaker adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai mesin penghancur kasar dengan saringan kawat untuk proses penyortiran, mampu menangani sekitar 1,5 ton per jam.
Di tempat ini seorang pemandu wisata akan mengajak berkeliling sambil menceritakan secara detail proses pengolahan kopi dan kakao mulai dari bahan mentah hingga menjadi berbagai produk yang siap dijual dan dikonsumsi.
Setelah selesai berkeliling, saya berkunjung ke outlet yang menyajikan makanan dan minuman serta produk turunan yang berbasis kopi dan kakao, yang dapat dijadikan oleh-oleh.
Di outlet ini kita dapat menikmati berbagai macam kopi mulai dari kopi sangrai, kopi bubuk murni (Robusta, Arabika, blending) serta kopi bubuk herbal. Terdapat juga minuman cokelat dan ragam produk cokelat seperti permen, roti kering, es krim hingga sabun lemak kakao.
Fasilitas yang terdapat di Coco Park tergolong lengkap. Coco Park memiliki pusat layanan dan informasi, masjid, guest house yang berjumlah 17 kamar dan homestay sebanyak 2 unit, ruang meeting, gazebo dengan kapasitas 30-100 orang, anjungan tenant dengan kapasitas 50-60 orang, kebun binatang mini, kolam renang, dan areal parkir yang luas. Sangat cocok bagi wisatawan yang datang dalam rombongan.
Program Eduwisata yang MenarikÂ
Selain eduwisata kopi dan kakao, pengelola Coco Park mengembangkan beragam program menarik lainnya.
Coco Park memiliki Program Menanam Bibit dimana akan diberikan penjelasan tentang bibit kopi, kemudian praktik menanam bibit, dan juga mendapatkan bibit yang dapat dibawa pulang.
Program lainnya yang menarik, khususnya buat anak-anak adalah Fun Chocolate Class. Anak-anak dapat praktik langsung mencetak cokelat dengan mengenakan baju koki dan yang mengasyikkan adalah cokelat yang dicetak dapat dibawa pulang.
Terdapat juga Program Outbound yang dilakukan di kebun kopi dan kakao dengan fasilitas seperti tim fasilitator, aktivitas outbound yang menarik, dan juga minuman cokelat.
Dengan berkunjung ke Coco Park, wisatawan dapat mengetahui proses pengolahan kopi dan kakao mulai dari panen hingga menjadi kopi dan cokelat yang siap dihidangkan.
Jadi bila ke Jember, daya tarik wisata yang satu ini dapat dijadikan salah satu tujuan untuk berwisata sekaligus edukasi.
Salam wisata.
Referensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H