Ternate masa lampau memiliki sejarah masyhur dalam peradaban nusantara khususnya abad pertengahan, sebagai jalur pelayaran dagang populer dan pusat rempah-rempah yang menarik banyak bangsa datang dan berniaga.
KesultananSaat ini, Kota Ternate adalah salah satu wilayah administratif dari Provinsi Maluku Utara dan pernah selama 11 tahun menjadi ibukota Provinsi tersebut (1999-2010) sebelum berpindah ke ibukotanya kini yaitu Kota Sofifi.
Sekitar 10 km dari Kota Ternate terdapat daya tarik wisata eksotik yakni hamparan bebatuan hitam yang dikenal dengan nama Batu Angus. Sesuai dengan namanya, saat berkunjung ke kawasan ini yang terlihat adalah bebatuan berwarna gelap bagaikan hangus terbakar.
Tumpukan bebatuan yang berada di kawasan Batu Angus berasal dari lahar beku yang mengarah ke laut, ini adalah fenomena geologi akibat letusan dahsyat Gunung Gamalama yang terjadi pada tahun 1673.
Gunung Gamalama nampak dari kejauhan Kota Ternate dan gunung ini termasuk dalam stratovolcano, yaitu gunung berapi yang tinggi mengerucut dan dibangun dari banyak lapisan (strata) dari lava mengeras, tephra, batu apung, dan abu vulkanik.
Wisatawan yang datang ke sini dibawa menyaksikan bentangan bebatuan hitam mulai dari kaki Gunung Gamalama sampai ke pesisir Pantai Ternate. Bentangan ini dapat dijadikan latar dokumentasi yang menarik bagi wisatawan. Wisatawan juga dapat melihat lanskap megahnya Gunung Gamalama berpadu dengan panorama indah lautan di sekitar situs.
Menuju UNESCO GlobalBatu Angus menjadi bagian dari pengembangan Geopark Nasional Ternate dengan tema “Volcano and Spice Island”. Batu Angus sebagai magnet geowisata bukan hanya menyuguhkan warisan geologi namun juga flora dan fauna endemik, sehingga situs ini sangat potensial menjadi sarana edukasi. Untuk mendukung potensi tersebut, dibangunlah Museum Mini serta Pusat Informasi Geowisata Ternate.
Lantas apa sesungguhnya yang dimaksud denganGeopark adalah kawasan geografis dimana terdapat situs warisan geologi yang menjadi bagian dari konsep perlindungan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan.
Konsep manajemen pembangunan kawasan secara berkelanjutan dilakukan dengan memaduserasikan tiga keragaman alam yaitu keragaman geologi (geodiversity), keragaman biologi (biodiversity), dan keragaman budaya (cultural diversity). Tujuan dari geopark adalah untuk melestarikan warisan bumi dan mensejahterakan masyarakat.