Semua yang mengawasi, baik secara internal maupun eksternal akan mengumpulkan data. Persoalannya apakah datanya bisa dipercaya. Data akan terkait dengan integritas dan kepentingan yang mengumpulkannya. Ada yang suka mengumpulkan data yang tujuannya hanya menyenangkan siapa yang diberi data itu. Ada juga yang suka memainkan data untuk kepentingan yang menguntungkan pengumpulnya.
Soal data yang kurang berintegritas dalam pemilu presiden 2014 dimulai saat mulai ditayangkan hasil perhitungan cepat. Ada keanehan dimana hasil Quick Count terbagi dalam dua blok hasil yang berbeda. Data Quick Count yang terbelah menimbulkan pertanyaan siapa yang sesungguhnya memainkan data atau tidak jujur dengan data yang diperolehnya.
Pemilu 2014 dengan segala dramanya adalah sebuah peringatan kepada siapa saja untuk tidak bermain-main dengan data. Pada pokoknya data adalah sesuatu yang sangat penting sebagai sebuah catatan atas kejadian atau peristiwa. Berkata-kata disertai dengan kesimpulan yang tegas tanpa berlandaskan pada data yang sahih dan terpercaya tak lebih dari lolongan Serigala yang hanya menakutkan di kala malam ada dalam balutan temaram bulan purnama.
Pondok Wiraguna, 7 Agustus 2014
@yustinus_esha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H